SuaraBanten.id - Soal konten prank KDRT yang dibuat oleh Baim Wong dan Paula Verhoeven, Uya Kuya turut membahas. Presenter yang selama ini sering dicap sebagai Raja Settingan tersebut rupanya merasa lebih baik dari Baim dan Paula.
Uya Kuya merasa lebih baik dari Baim Wong karena selama ini selalu mempertimbangkan etika ketika membuat konten meski punya citra alay dan settingan.
"Orang bilang Uya Kuya raja prank, raja settingan, gue sealay-alaynya, mau settingan kayak gimana, gue masih punya etika," kata Uya Kuya, dalam Podcastnya Uya Kuya TV yang diunggah Sabtu (8/10/2022).
Uya Kuya kemudian menerangkan bahwa dirinya tidak sampai hati merugikan orang lain hanya demi keuntungan pribadi seperti yang Baim Wong dan Paula Verhoeven lakukan.
"Gue enggak akan merugikan orang lain. Gue bikin buat hiburan, tapi jangan sampai merugikan," ujar Uya Kuya.
Uya Kuya bahkan berani menjamin bahwa anak-anaknya kelak tidak akan dibuat malu dengan kesalahan yang diperbuat orangtua mereka di masa lalu.
"Ya seenggaknya anak gue cuma lihat bapaknya raja settingan sama alay," tutur Uya Kuya.
Sebagaimana diketahui, Baim Wong membuat konten prank tentang KDRT bersama Paula Verhoeven pada 1 Oktober 2022. Ia meminta sang istri datang ke Polsek Kebayoran Lama untuk mengadukan dugaan KDRT dan melihat reaksi pihak berwajib atas aduan itu.
Bukannya mendapat respon positif, Baim Wong dan Paula Verhoeven justru habis dihujat karena dianggap tidak punya empati ke Lesti Kejora yang diduga jadi korban KDRT Rizky Billar. Juga dianggap melecehkan pihak kepolisian.
Baca Juga: Bikin Konten Prank KDRT, Baim Wong dan Paula Verhoeven Dinilai Kejam oleh Melanie Subono
Saat ini, video tentang prank KDRT yang dibuat Baim Wong dan Paula Verhoeven sudah dicabut dari kanal YouTube mereka. Keduanya juga sudah meminta maaf ke Polsek Kebayoran Lama atas pembuatan konten tersebut.
Hanya saja, Baim Wong dan Paula Verhoeven tetap dipolisikan karena dianggap melakukan pelecehan terhadap institusi negara. Buntut aduan tersebut, Baim Wong dan Paula Verhoeven dimintai keterangan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pada 7 Oktober 2022.
Berita Terkait
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Di Balik Retorika Delegasi, Wajah Lain Kemalasan Struktural
-
Ranking Global Naik, Etika Terjun: Potret Buram Kampus Indonesia
-
Verrell Bramasta dan Uya Kuya Turun Tangan Bantu Ahmad Dhani Buru Pembully Putrinya
-
Wulan Guritno Kepergok Mesra dengan Baim Wong, Manja Bersandar di Bahu
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Penambang Batubara di Lebak Tewas, Bahaya Tambang Ilegal Disorot
-
Ibu Hamil di Cibodas Tidur Pakai Masker Tiga Lapis, Akibat Pembakaran Sampah Ilegal di Cibodas
-
Dihantam Badai, Kapal Pencari Ikan Kecelakaan di perairan Pulau Tinjil Pandeglang, Dua ABK Hilang
-
Sakit Hati, Santri di Serang Tewas Usai Tenggak 16 Butir Antimo
-
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, LamiPak Genjot Produksi 21 Miliar Kemasan