Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 03 September 2022 | 21:39 WIB
Bambang Soesatyo saat mengunjungi PT. Cipta Aset Digital di Curug, Kabupaten Tangerang, Banten. (3/9/2022). [IST]

Selain itu, bila semua pabrik mining kripto miliknya sudah rampung dibangun akan menjadi bank digital terbesar di dunia.

"Saat ini bangunan yang sudah selesai dibangun ada dua, tinggal membangun empat bangunan lagi jadi total ada enam. Yang nantinya akan jadi terbesar di dunia," kata Budi.

Dalam pabrik pencetak uang digital itu penuh dengan mesin komputer yang ditancapkan VGA (Video Graphic Array) untuk menambang uang digital.

Ruangannya pun dilengkapi pendingin untuk mencegah adanya overheat pada mesin yang bekerja tujuh hari 24 jam itu.

Baca Juga: Azmi Abubakar Mundur dari Ketua DPW PSI Banten, Ini Alasannya

"Iya, itu salah satu visi dan misi dari top manajemen, kita ingin menjadi leader. Dimana kita pun punya misi adalah menjadi yang terbesar di dunia," ucap dia.

Lebih lanjut, nantinya pabrik digital tersebut akan menyerap tenaga pekerja lebih banyak di kawasan Legok, Kabupaten Tangerang.

Sejauh ini, PT Cipta Aset Digital sendiri telah memperkerjakan 50-60 karyawan dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.

Menurutnya, saat ini pihaknya hanya memainkan mata uang digital Ethereum (Ether).

"PT Cipta Aset Digital ini perusahaan mining crypto, menambang beberapa koin dan yang kita lakukan adalah koin Ethereum, kedepannya dengan klasternya kita akan menambang koin yang lain. Saat ini Ether itu sekitar Rp 24 ribu satu koinnya," ungkapnya.

Baca Juga: Resmi! Presiden Jokowi Umumkan Harga BBM Bersubsidi Pertalite Naik Jadi Rp 10 Ribu, Warga Banten: Sabar Ini Ujian

Diketahui, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Crypto Adoption Agustus 2022, kepemilikan aset kripto warga Indonesia mencapai 29,8 juta dengan persentase tingkat kepemilikan di Indonesia mencapai 16 persen atau lebih tinggi dari rata-rata global 15 persen.

Load More