SuaraBanten.id - Hakim di Delaware, Amerika Serikat, pada Selasa (19/7) waktu setempat, menetapkan sidang antara Twitter dan Elon Musk akan dilangsungkan pada Oktober mendatang terkait masalah akuisisi perusahaan teknologi itu yang semula disepakati bernilai 44 miliar dolar AS.
Kanselir Kathaleen McCormick dari Court of Chancery di Delaware mengatakan bahwa perusahaan pantas mendapatkan keputusan cepat usai Musk mundur dari kesepakatan akuisisi.
"Kenyataannya adalah penundaan sidang dapat mengancam kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi perusahaan,” kata McCormick merujuk pada Twitter, dikutip dari Reuters pada Rabu.
McCormick meminta kedua pihak untuk menyepakati tanggal persidangan yang menurutnya akan berlangsung selama lima hari.
Perintah dari hakim itu merupakan pukulan bagi Musk yang sebelumnya telah mendorong agar persidangan dilakukan pada Februari tahun depan sehingga memungkinkan penyelidikan ekstensif atas klaimnya bahwa Twitter telah salah mengartikan jumlah akun palsu atau spam.
Sementara pihak Twitter telah meminta agar persidangan diselenggarakan lebih cepat atau tepatnya pada September. Twitter berargumen bahwa menunda sidang sampai tahun depan dapat mengancam kesepakatan finansial.
"Kami senang pengadilan setuju untuk mempercepat persidangan ini," kata juru bicara Twitter.
Seorang pengacara yang mewakili Musk belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Twitter ingin pengadilan mengeluarkan perintah agar Musk menyelesaikan kesepakatan dengan harga yang disepakati senilai 54,20 dolar AS per saham.
Baca Juga: Digugat Twitter, Elon Musk Malah Asyik Liburan di Yunani
Pengacara Twitter William Savitt berpendapat selama pemeriksaan pendahuluan (hearing), Musk menekankan masalah akun bot dan spam karena dia berusaha untuk keluar dari kesepakatan akuisisi.
Di sisi lain, pengacara Musk menolak pendapat yang menganggap Musk mencoba untuk merugikan Twitter. Menurut Musk, jadwal persidangan yang lebih cepat akan memungkinkan Twitter menyembunyikan fakta tentang akun spam, yang mulai dipertanyakan Musk setelah menandatangani kesepakatan pada akhir April.
"Ketika Musk mulai mengajukan pertanyaan, jawaban yang dia dapatkan sangat mengkhawatirkan," kata pengacara Musk Andrew Rossman.
Rossman mengatakan dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan untuk menganalisis data dalam jumlah besar yang dapat menjawab pertanyaan Musk tentang akun spam Twitter. [Antara]
Tag
Berita Terkait
-
Elon Musk Habiskan Rp 270 Triliun untuk Samsung
-
Starlink Kembali Jualan Internet di Indonesia, Ini Harga Paket Terbarunya
-
Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Kehilangan Uang Rp 277 Triliun
-
Elon Musk Jual Burger Seharga Rp 220.000, Bakal Buka di Banyak Negara
-
Alasan Starlink Stop Layanan Internet di Indonesia
Terpopuler
- 7 Orang Kena OTT, Satu Tim KPK Masih Menunggu di Sulawesi Selatan
- Link Download SKB 3 Menteri Libur 18 Agustus 2025 PDF, Cek Jadwal Libur Nasional Terbaru
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Kenapa Disebut 9 Naga? Tragedi Tewasnya Joel Tanos Cucu '9 Naga Sulut' Jadi Sorotan
Pilihan
-
Persib Sikat Semen Padang, Bojan Hodak Senang Tapi Belum Puas: Lini Depan Jadi Sorotan
-
Senyum Manis Jay Idzes Tanda Tangan Kontrak dengan Sassuolo
-
Jay Idzes Resmi Berseragam Sassuolo, Targetkan Lolos dari Zona Merah
-
Perang Tahta Sneaker Lokal 2025: Compass Sang Raja Hype, Ventela Sang Raja Jalanan?
-
3 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh Terbaru Agustus 2025
Terkini
-
BRI Buka Cabang di Taipei, Permudah Layanan Keuangan bagi Ratusan Ribu PMI di Taiwan
-
Super App BRImo Dorong Pertumbuhan Dana Murah, Transaksi Capai Rp3.231 Triliun
-
Dari Monumen Rp874 Miliar, BIS Kini Dipuji Bintang Timnas: Rumput dan Locker Room Kelas Dunia
-
Era Baru Banten Warriors: Dewa United Siap Guncang BIS, Presiden Klub: Menang Harga Mati!
-
Dimiskinkan! Pasutri Bos Narkoba di Serang Dijerat Pasal TPPU, Aset Miliaran Rupiah Disita