Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 22 Juni 2022 | 14:25 WIB
Ilustrasi--Kabut polusi udara menyelimuti gedung-gedung di Jakarta. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBanten.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespon isu soal kualitas udara ibu kota makin buruk bahkan menempati posisi terburuk di dunia dalam beberapa waktu belakangan. Ia tak menyanggah, namun meminta masyarakat lebih kritis dalam membaca berita tersebut.

"Saya ingin mengajak semua untuk membaca berita dengan kritis," kata Anies usai upacara peringatan HUT ke-495 DKI Jakarta di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2022).

Menurut dia, buruknya kualitas udara Ibu Kota belakangan ini belum tentu menandakan ada masalah dengan penanganan polusi di Jakarta. Beda lagi jika angka polusi tinggi selama dua bulan berturut-turut.

"Bila ada satu hari di mana muncul angka kualitas buruk di hari itu, tapi di hari sebelumnya dan di hari sesudahnya itu kita menemukan kondisi yang landai, pasti di hari itu ada sesuatu," ujar Anies.

Baca Juga: HUT DKI Jakarta Dirayakan dengan Polusi Udara

Biasanya, angka polusi udara tinggi karena ada peristiwa. Salah satu penyebabnya adalah pergerakan masyarakat dari daerah lain ke Jakarta yang begitu masif.

Karena itu, menurutnya angka tingginya polusi udara saat ini perlu dilihat dengan lebih teliti dengan informasi yang menyeluruh. Masyarakat harus memahami ada penyebab khusus yang membuat polusi meroket belakangan ini.

"Itu perlu kita lihat kualitas udara tidak ada pembatasan KTP atau administrasinya. Jadi memang ada emisi di dalam kota dan ada juga pergerakan dari berbagai wilayah," pungkasnya.

Load More