Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 22 Maret 2022 | 09:04 WIB
ILUSTRASI ayah perkosa anak kandung.

SuaraBanten.id - Tragis, akibat kecanduan video porno seorang ayah tega memperkosa anak kandung sendiri yang sedang sakit hingga tewas. Peristiwa ayah perkosa anak kandung terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

Perlakuan bajat itu dilakukan WD (41) kepada anak kandungnya yang masih berusia 8 tahun. WD memuaskan hawa nafsu ke anak kandung lantaran terpengaruh video porno.

WD akhirnya diangkap polisi atas perbuatannya kepada anaknya yang masih di bawah umur itu. Anak kandungnya tewas paska dipaksa melayani nafsu bejatnya.

Peristiwa keji ini terjadi pada Jumat (18/3/2022) lalu. Pada hari itu korban dititipkan oleh ibunya ke rumah indekos pelaku di daerah Tlogosari, Pedurungan.

Baca Juga: 5 Ciri Umum yang Dimiliki Orang Tua dengan Pola Asuh Tiger Parents

Diketahui, pelaku dan ibu sudah bercerai lima tahun yang lalu. Namun, korban dan pelaku masih kerap bertemu.

“Tersangka adalah orang tua kandung atau bapak dari korban. Yang laporkan adalah ibu kandung korban atau mantan istri tersangka,” kata AKBP Iga Dwi Perbawa Nugraha selaku Wakapolrestabes Semarang dikutip dari Terkini.id (Jaringan Suara.com).

“Mereka tadinya suami istri anak tiga. Anak ikut ibunya, tapi masih sering nengok bapaknya di kos,” imbuhnya

Saat dititipkan anaknya itu, pelaku melakukan aksi bejatnya kepada anak kandungnya. Sang anak dipaksa melayani hingga ia kejang-kejang.

“Terjadi peristiwa itu yang mengakibatkan dan berakhir dengan hilangnya nyawa korban,” ujarnya.

Baca Juga: Fakta Sosok Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Brebes, Ternyata Pernah Jadi MUA

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengungkap, korban dalam keadaan sakit saat ia menerima perlakuan bejat ayahnya.

“Anaknya demam saat datang, sudah dikasih obat. Anak sedang tidak fit saat pelaku melakukan,” ujar Donny.

Kata Donny, sang anak sudah berusaha menolak dan menghalau ayah kandungnya. Namun, pelaku dengan kejinya tetap melanjutkan perbuatan tersebut hingga korban mengalami kejang-kejang.

“Memang pada hari itu pelaku melakukan hubungan seksual. Anaknya kejang sejam atau dua jam saat itu. Lalu dibawalah anak itu ke sebuah klinik oleh klinik diminta ke rumah sakit yang lebih besar, tapi anaknya ternyata sudah meninggal dunia,” urainya.

Berusaha menutupi aksi bejatnya, pelaku sempat meminta izin pada ibu korban untuk membawa anaknya ke rumah sakit.

“Sebelum itu pelaku bawa ke rumah ibunya untuk izin bawa ke rumah sakit. Waktu itu ibunya tidak cek kondisi korban lalu mengizinkan anaknya dibawa ke rumah sakit. Dibawa naik motor dengan satu orang saksi,” ujarnya.

Load More