Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 10 Februari 2022 | 17:56 WIB
Antrean truk yang hendak menyeberang ke Sumatra di Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Kamis (10/2/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

"Macet di Cikuasa (atas) mas, dari pagi ampe sekarang ini," tuturnya.

Ivan yang merupakan warga asal Bekasi mengaku hendak menyebrang ke Pulau Sumatera karena ada keperluan keluarga. Namun, karena cuaca ekstrem Ia harus terjebak macet sekira 2,5 kilometer di Jalan Tol Cikuasa Atas, Cilegon.

"Ini dari bekasi mas, mau ke lampung ada kelurga nikah," tutupnya.

Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Hasan Lessy menyampaikan bahwa kapal gagal sandar dan bongkar tidak normal adalah akibat dari cuaca buruk dan gelombang ombak yang tinggi di perairan Merak, Banten.

Baca Juga: Tarif Penyeberangan Merak-Bakauheni 10 Februari 2022

"Kita bisa lihat sama sama menyaksikan dibelakang saya ataupun disamping kiri saya, cuaca dan kondisi seperti ini sehingga kapal juga sandar dan bongkar muat tidak normal, akibat dari cuaca," ungkap Hasan saat meninjau lokasi Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten.

"Ini udah berjalan dalam beberapa hari mulai dari selasa malam sampai dengan saat ini," imbuhnya seraya menunjuk ke arah ombak.

Lanjut Hasan Lessy, BMKG telah menginformasikan bahwa tingginya gelombang diperkirakan satu hingga dua setengah meter. Kemudian, kecepatan angin mulai dari 20 hingga 30 knot perjam.

Terkait kemacetan yang mengular hingga sepanjang 2,5 kilometer, Hasan mengaku telah berkoordinasi dengan BPTD Banten. Dimana, kata Dia, kemacetan tersebut akibat gagalnya kapal sandar karena cuaca ekstrem.

"Ini akibat kegagalan dari kapal yang sandar karena cuaca, tapi ada beberapa dermaga yang bisa disandarin," tutup Hasan Lessy.

Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan Diperkirakan 2,5-4 Meter

Kontributor : Firasat Nikmatullah

Load More