SuaraBanten.id - Nama Lata Mangeshkar cukup dikenal di kalangan pecinta film India di Indonesia. Lagu-lagu yang dinyanyikan di sebuah film yang dibintangi para aktor dan aktris papapn atas Bollywood sangat populer di Indonesia.
Kali ini India sedang berduka. Penyanyi legendaris yang memukau jutaan orang dengan suaranya, Lata Mangeshkar meninggal dunia.
Perempuan yang meninggal di usia 92 tahun itu meninggal pada Minggu pagi (6/2/2022), di Rumah Sakit Breach Candy tempat dia dirawat karena COVID-19 dan pneumonia.
Fakta Lata Mangeshkar yang pernah duet dengan Rhoma Irama ini pun langsung mencuri perhatian.
Lata Mangeshkar dibawa ke unit perawatan intensif pada 8 Januari setelah dinyatakan positif COVID-19. Selain itu dia juga dirawat karena pneumonia.
Selama beberapa minggu kemudian, kondisi Lata Mangeshkar sempat membaik. Namun pada hari Sabtu, pihak rumah sakit mengatakan bahwa Lata Mangeshkar harus memakai alat bantu pernapasan setelah kesehatannya drop.
Lata Mangeshkar dimakamkan dengan penghormatan negara pada Minggu malam. Beberapa pejabat tinggi termasuk Perdana Menteri Narendra Modi, Shah Rukh Khan, Sachin Tendulkar, Aamir Khan, Ranbir Kapoor, Shraddha Kapoor, Vidya Balan dan lainnya menghadiri pemakaman di Taman Shivaji Mumbai.
Intip di bawah ini beberapa fakta Lata Mangeshkar yang dijuluki Queen of Melody dan Nightingale of India yang sudah memukau dengan prestasinya yang luar biasa. Simak ulasannya.
1. Sempat Menerima Penolakan di Awal Karier
Ketika Lata Mangeshkar memasuki industri film sebagai penyanyi playback, dia sempat ditolak karena di era itu penyanyi seperti Noor Jehan dan Shamshad Begum berkuasa dengan suara sengau mereka yang berat. Suara Lata dinilai terlalu tipis untuk saat itu.
Baca Juga: 4 Fakta Lata Mangeshkar yang Meninggal Dunia, Jadi Hari Berkabung Nasional India
Lata sempat berakting di lebih dari delapan film dari 1942-1948 karena kematian ayahnya yang meninggal pada 1942 membuat Lata harus mengurus keluarganya. Dia lalu memulai debutnya dengan merekam lagu pertamanya untuk film Marathi Kiti Hasaal (1942), namun lagu tersebut diedit dari potongan akhir film tersebut.
2. Mencapai Puncak Kesuksesan
Pada 1945, Lata Mangeshkar Meraih kesuksesan pertamanya dalam lagu Aayega Aanewala dari film Mahal yang dibintangi Madhubala. Berawal dari sana, suara dan karier Lata Mangeshkar melonjak ke puncak tertinggi. Dia bernyanyi sepanjang tahun 90-an dan beberapa bagian dari abad ke-21 yang menghasilkan lagu-lagu populer seperti Yaara seeli seeli (Lekin, 1990), Maaye ni maaye (Hum Aapke Hain Koun!, 1994), Jiya jale (Dil Se, 1998), dan Mere khwabon mein jo aaye (Dilwale Dulhania Le Jayenge, 1994) yang membuktikan kehebatan suaranya.
Termasuk lagu populer lainnya adalah Veer Zaara (2004) dan Luka Chuppi yang menyentuh dalam Rang De Basanti (2006). Dia dianugerahi Penghargaan Dada Sahab Phalke pada tahun 1989 dan Bharat Ratna, penghargaan sipil tertinggi di India pada 2001, di samping sejumlah penghargaan lainnya.
3. Berasal dari Keluarga Musik
Lata Mangeshkar lahir di Indore, di lingkungan Sikh dan dibesarkan di Kolhapur dalam keluarga musik. Lahir pada 28 September 1929, Lata bukanlah nama aslinya. Dia dilahirkan dengan nama Hema, namun diganti jadi Lata yang berasal dari karakter terkenal Latika dari drama ayahnya Bhaaw Bandhan. Ayahnya, Master Dinanath Mangeshkar adalah seorang musisi dari Gwalior gharana yang menjalankan sebuah perusahaan teater. Dia adalah guru pertama Lata.
Saat berada di rumah, Lata mendengarkan ayahnya mengajar murid-muridnya dan mempelajarinya. Suatu hari, ayahnya melihat Lata mengoreksi salah satu muridnya dan tercengang melihat betapa cekatannya anak itu mengajar. Dia memutuskan untuk mengajarinya tentang musik klasik. Namun, kematian ayahnya yang terlalu dini membuat Lata yang merupakan anak tertua dari keluarga itu mulai bekerja pada usia 13 tahun.
Berita Terkait
-
Gemerlap War 2: Duel Epik Hrithik Roshan vs Jr. NTR Dimulai, Penonton Dibuat Terpukau
-
WAR, Pertarungan Dahsyat Hrithik Roshan dan Tiger Shroff, Tayang Malam Ini di Indosiar
-
Vakum dari Bollywood, Apa Rahasia Kekayaan Aishwarya Rai yang Meroket Rp1,8 Triliun?
-
Review Jaat: Film Aksi Bollywood Brutal Dibintangi Sunny Deol, Tengah Tayang di Netflix
-
5 Film Bollywood Tayang Agustus 2025, Ada Dhadak 2 Sampai War 2
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
-
Stok BBM Shell Kosong Lagi, Kapan Kembali Tersedia?
-
Danantara Gaet Perusahaan China Garap Proyek Smelter Nikel Milik INCO Senilai Rp23 Triliun
Terkini
-
5 Perusahaan di Tangerang Terancam Pidana
-
5 Fakta Kasus Polisi Lempar Helm ke Pelajar: Bermula dari 'Knalpot Brong' Hingga Korban Kritis
-
BRI Terus Dorong UMKM, Penguatan Ekonomi Level Grassroot Mencapai 80,32 Persen
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm
-
Kota Serang Bebas Sampah? Intip Strategi Cerdas PKK Ubah Limbah Jadi Emas Lewat Bank Sampah