Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Selasa, 11 Januari 2022 | 09:55 WIB
ILUSTRASI Pesawat jet tempur (BBc)

SuaraBanten.id - F-35 Lightning II adalah pesawat tempur siluman, yang disebut-sebut selalu menjadi tulang punggung kekuatan udara militer Amerika Serikat (AS).

Pasalnya, dalam beberapa dekade pesawat ini selalu menjadi salah satu bagian terpenting, dari barisan pertahanan AS. Pesawat siluman ini merupakan pesawat tempur short-take off and vertical-landing STOVL, atau lepas landas pendek dan mendarat vertikal.

Pesawat ini juga merupakan jenis STOVL pertama, yang mampu terbang melebihi kecepatan suara. Dilansir dari laman artileri.org, ia merupakan salah satu varian dari F-35 yang digunakan oleh Korps Marinir AS.

Pada 10 Juni 2010 lalu, pilot percontohan Korps Marinir AS, Letkol Matt Kelly coba menerbangkan F-35B STOVL dengan kecepatan Mach 1,07 atau 1.311 kilometer per jam.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Bikin Staf Rumah Sakit Kelelahan

Uji coba itu dilakukan pada ketinggian 30 ribu kaki di sekitar Naval Air Station Patuxent River, Maryland. Selain itu, dalam penerbangan menggunakan pesawat F-35 ini, pilot dapat melihat sekelilingnya hanya melewati helm yang digunakan.

Helmet Mounted Display Systems (HMDS), adalah helm yang didesain khusus untuk pesawat jet tempur F-35.

Ia mampu memproyeksikan informasi pada vidor helm yang berada dengan Heads-Up Display (HUD) biasa, sehingga dapat memberi berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pilot F-35 untuk melakukan misinya.

Adapun Distributed Aperture System (DAS) pada F-35 adalah rangkaian dari enam kamera inframerah, yang dipasang di sekitar pesawat. Nantinya ia akan mengirimkan citra real-time ke helm, sehingga membuat pilot mampu melihat ‘menembus’ badan pesawat dan melihat sekelilingnya walaupun di malam hari.

Jet F-35 juga memiliki Kokpit yang canggih dan unik, yang dilengkapi dengan kaca layar sentuh besar sehingga hanya dengan sentuhan, dapat memudahkan pilot.

Baca Juga: Ngeri! Pasien Rawat Inap di Amerika Serikat Diprediksi Melonjak Gara-gara Omicron

Selain itu juga dilengkapi dengan, cursor hooking dan juga pengenal suara. Teknologi baru ini juga memungkinkan pilot untuk mengubah lokasi, ukuran, dan isi dari apa yang tampil pada layar. Termasuk juga dengan jendela besar Tactical Situation Display (TSD). Juga memungkinkan seorang pilot untuk memanipulasi panel kontrol, dan berinteraksi dengan layar terpisah hanya dengan perintah yang sederhana.

Terdapat juga sensor fusion di dalamnya, yang membantu pilot untuk dapat melihat situasi pertempuran, sehingga dapat dengan mudah dipahami.

Load More