SuaraBanten.id - Jusuf Kalla (JK) mendorong Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk dakwah soal muamalah. Pria yang pernah menjabat sebagai mantan Wakil Presiden meminta MUI tidak hanya dakwah soal aqidah, akhlak dan lainnya.
Menurut JK, dakwah tentang muamalah juga bisa dikaitkan dengan pentingnya mendorong semangat untuk berwirausaha. Bahkan JK mengimbau umat Islam di Indonesia belajar usaha dari China untuk membangkitkan wirausaha.
Hal tersebut diungkapkan JK dalam Kongres Ekonomi Umat 2 MUI, Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat yang mengusung tema “Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia” di Jakarta, Sabtu (11/12/2021).
Awalnya, JK menuturkan MUI perlu mendorong adanya kebangkitan perekonomian umat Islam di Indonesia.
Baca Juga: 5 Aplikasi Wajib untuk Bisnis Online, Pastikan Kamu Sudah Pasang!
“Dari pertemuan ini MUI perlu mendorong pentingnya jadi pengusaha. Sebab tanpa pengusaha maka ekonomi nasional bisa pincang,” kata Jusuf Kalla, yang didampingi oleh Chaerul Tanjung.
Kata JK, situasi pengembangan pengusaha ekonomi umat yang makin memprihatinkan. Sebab, saat ini jumlah pengusaha pribumi semakin sedikit.
“Saya sering katakan diantara 10 orang kaya di Indonesia, hanya 1 orang Islam (Pak Chaerul Tanjung). Kalau dihitung 100 besar, ternyata hanya 8 umat islam. Tentu saja ada yang salah juga di internal kita dengan kondisi ini,” sambungnya.
Karenanya, JK menganggap umat Islam perlu belajar dari warga keturunan Cina. Menurutnya, keturunan China selalu menanamkan semangat berusaha dan mengembangkan jiwa wirausaha kepada anak-anaknya.
“Orang cina bisa lebih maju, karena mereka mempunyai deret ukur. Satu keluarga punya lima anak, seorang bapak belikan masing-masing satu toko. Jadi lima toko. Jadi pengusahanya bertambah jadi lima,” tutur JK.
Baca Juga: Disindir Yahya Waloni dalam Ceramah, Ustaz Yusuf Mansur Beri Pesan Menohok
“Berbeda dengan kita, kadang-kadang satu keluarga, anak-anaknya ingin jadi polisi, tentara, bupati. Jadinya jumlah pengusaha kita tambah sedikit,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sinopsis Serendipity, Drama China yang Dibintangi Wang Zi Qi dan Lu Yu Xiao
-
Mengapa Trump Tetap Berlakukan Tarif untuk China, Meski ke Indonesia Ditundu?
-
4 Drama China dengan Plot Friends to Lovers, Bikin Senyum-Senyum Sendiri!
-
27 Tahun Terpisah, Wanita China Temukan Keluarga Kandung Hanya dalam 2 Hari
-
Marketplace Khusus Bisnis Perempuan: Langkah Jitu Membangun Ekosistem Usaha yang Inklusif
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh