SuaraBanten.id - Salah satu tetangga korban penjaga warung sekap dan cabuli anak berinisial Y (14) di Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel), Agus mengungkap kronologi kejadian itu.
Kata Agus, penyekapan dan pencabulan yang terjadi Senin (18/10/2021) sekira pukul 14.00 WIB itu sontak mengegerkan warga sekitar. Beruntung, pelaku terhindar dari amukan massa setelah diselamatkan warga lainnya.
Ia memaparkan, peristiwa itu terungkap setelah orang tua korban berteriak histeris bila anak remajanya jadi korban penyekapan dan pencabulan yang dilakukan pelaku di warung kelontong tersebut.
Sontak suasana jadi ramai lantaran mendengar terikan ibu korban. Dalam pengakuannya kepada sang ibu, korban yang berinisial Y sempat disekap beberapa menit dan bagian tubuhnya digerayangi oleh pelaku.
Baca Juga: Biadab, Penjaga Warung Sekap dan Cabuli Remaja di Pamulang Tangerang Selatan
Menurut informasi, saat itu Y Diminta membelikan gula putih oleh ibunya. Namun cukup lama tak kunjung kembali. Sekembalinya ke rumah Y dalam keadaan menangis.
Tak lama kemudian, ada warga lain yang berbelanja ke warung pelaku hingga korban memanfaatkan momen itu untuk kabur ketika pelaku melayani pembeli.
"Katanya sudah dimasukin ke kamar, sudah disekap di kamar. Kemudian ada warga yang beli lalu korban lepas, jalan pulang sambil nangis. Emaknya dateng ke warung marah-marah," terang Agus saat ditemui SuaraBanten.id, Senin (18/10/2021) malam.
Agus menuturkan, warga pun langsung berkerumun mendengar keributan itu. Beruntung ada sejumlah warga yang mengamankan pelaku pencabulan itu sehingga terhindar dari amukan massa.
Lebih lanjut, Agus juga memberi tahu meski masih berusia belasan tahun, korban diketahui sudah berkeluarga memiliki suami dan anak.
Baca Juga: Terungkap, Zat Kimia Tumpah Saat Kecalakaan Beruntun Tol Tangerang-Merak Bisa Bikin Sesak
"Korban sudah berkeluarga, di sini lagi main di rumah saudaranya," tuturnya.
Sementara itu, S ibu korban pencabulan, terlihat masih syok atas peristiwa pencabulan yang dialami putrinya.
Akibatnya, S enggan memberikan keterangan saat ditemui SuaraJakarta.id, Senin (18/10/2021) malam.
"Enggak, enggak. Sudah selesai, sudah damai," kata S sambil menggendong cucu atau anak Y korban.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Pamulang Iptu Iskandar membenarkan adanya kasus pencabulan di wilayahnya.
Tetapi, kasus tersebut kini sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tangerang Selatan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
5 Pilihan Sunscreen Murah Terbaik untuk Remaja Usia 15 Tahun, Bikin Kulit Cerah dan Terlindungi
-
5 Moisturizer Murah Ramah Kantong Remaja: Aman dan Cocok untuk Usia 13 Tahun
-
Jebolan MasterChef Indonesia, Setiyono Diduga Melakukan Pelecehan Seksual ke Bocah Sesama Jenis
-
6 Rekomendasi Jam Tangan Wanita untuk Anak Remaja: Stylish tapi Unik, Bikin Penampilan Makin Kece
-
5 Rekomendasi Krim Malam Berkualitas untuk Remaja, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Tag
Terpopuler
- AFC Pindah Tuan Rumah Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 ke Thailand
- 6 Mobil Bekas Harga Lebih Murah dari Motor 110cc: Pilih yang Irit atau yang Gagah?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Mulai Rp30 Jutaan: Pilihan Cerdas untuk Keluarga Kecil, Anti Riba
- Kekuatan Timnas Indonesia 'Dilucuti' AFC, Rekor Garuda Jadi Tak Berarti di Ronde 4
- Pompa Air Tangguh untuk Sumur 30 Meter, Ini 5 Rekomendasi Terbaik
Pilihan
-
Proyek Rumah Tanpa Utang Asing, Menteri Ara: Perintah Prabowo Kita Berdiri di Kaki Sendiri
-
Perubahan Besar di Stasiun Tanah Abang, Ini Alur Baru Penumpang KRL Rangkasbitung dan Manggarai
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Naik jadi Rp121 Triliun Tahun Ini
-
Konglomerasi Terbesar RI Borong Saham Rumah Sakit Hermina Rp1 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB di Bawah Rp 5 Jutaan, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Segera Klaim 4 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
Kepsek Buka Suara Soal Dugaan Transaksional SPMB di SMPN 11 Cilegon: Jika Ada...
-
Resmi Diperpanjang! Pemutihan Pajak Kendaraan di Banten Berlaku hingga 31 Oktober 2025
-
Belanja Modal Kabupaten Serang Bermasalah, BPK Ungkap 12 Temuan Ini
-
SPMB Cilegon Tuai Protes, Dekat Sekolah Gagal Masuk, Dugaan Transaksional SMPN 11 Cilegon