Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 29 September 2021 | 09:41 WIB
ILUSTRASI Palu Arit- Perempuan Pandeglang pakai kos palu arit. (Foto: tangkapan layar WhatsApp/via Bantenhits.com)

Sedangkan pemberontakan kedua, terjadi pada tahun 1948 dan juga mengalami kegagalan. Saat itu, dedengkot PKI Muso baru kembali dari Moskwa (Uni Soviet). Begitu tiba di tanah air, ia segera menjalin koalisi dengan Amir Sjarifuddin yang juga mantan Menteri Pertahanan (Menhan).

Madiun, Jawa Timur dipilih sebagai pusat komando komunis di Indonesia. Namun, lagi-lagi pemberontakan tersebut behasil di padamkan pemerintahan Indonesia.

Walhasil dalam pemberontakan tersebut, pentolan PKI kala itu, Muso tewas dalam baku tembak dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedangkan sebelas pimpinan PKI termasuk Amir Sjarifuddin tewas dieksekusi.

Dalam waktu singkat, PKI yang identik dengan logo palu arit itu berkembang dengan pesat di Tanah Air. Indonesia pun menjadi negara komunis terbesar ketiga di dunia setelah Uni Soviet dan China.

Baca Juga: Tudingan Gatot Soal PKI di Tubuh TNI, Begini Respon Pihak Istana

Kebesaran PKI hanya berlangsung selama 10 tahun saja. Pada tanggal 30 September 1965 tujuh jenderal TNI AD dan beberapa perwira TNI lainnya ditemukan tewas diberondong peluru.

Load More