Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 16 Agustus 2021 | 12:05 WIB
Tetua adat Baduy, Jaro Saija. [Antara]

SuaraBanten.id - Jaro Saija selaku Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak merasa bangga Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pakaian adat Baduy dalam Pidato Sidang Tahunan Bersama MPR, DPR dan DPD di Jakarta.

"Kami tentu memberikan penghargaan besar terhadap Bapak Presiden Jokowi yang memakai busana pakaian adat masyarakat Badui, " katanya di Lebak, Senin.

Lantaran Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Baduy, kemungkinan besar dapat membangkitkan kembali sekitar 2.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masyarakat Baduy.

Seperti diketahui, para pelaku UMKM terpuruk akibat dampak pandemi virus Corona atau COVID-19.

Saat pandemi, pelaku UMKM di kawasan hak tanah ulayat tersebut menutup kegiatan usaha karena tidak lagi dikunjungi wisatawan yang biasanya datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

"Kami yakin pelaku UMKM akan dibanjiri pesanan setelah Bapak Presiden Jokowi memakai busana Badui itu," katanya menjelaskan.

Jaro Saija menuturkan, sebagian besar pelaku UMKM masyarakat Badui memproduksi aneka kerajinan tenun, batik Badui, pakaian kampret atau pangsi, selendang, suvenir atau cenderamata, kain pengikat kepala madu dan golok.

Baju yang dipakai Presiden Jokowi merupakan pakaian pangsit yang sehari- hari digunakan masyarakat Badui.

Sebelum pademi COVID-19, kata dia, pemukiman masyarakat Badui di Kampung Kadu Ketug selalu ramai karena warga menggelar dagangan hasil kerajinan pelaku UMKM di bale-bale rumah.

"Kami berharap pelaku UMKM warga Badui itu kembali bangkit karena orang nomor satu di Indonesia mencintai busana adat masyarakat Badui," katanya menjelaskan.

Begitu juga tetua adat masyarakat Badui Saidi Yunior mengaku dirinya tentu merasa bangga Presiden Jokowi memakai busana adat Badui, sehingga akan berdampak terhadap pendapatan pelaku UMKM.

Pemakaian busana yang digunakan pada Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD itu, kata dia, Indonesia memiliki keanekaragaman perbedaan suku, adat, bahasa dan keyakinan merupakan simbol kekayaan khasanah budaya yang tidak ternilai.

"Kita berharap persatuan dan kesatuan lebih kokoh untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat " katanya.

Sementara itu, Kudil (40) seorang pelaku UMKM warga Badui mengatakan dipastikan pemakaian busana Badui oleh Presiden Jokowi akan berdampak positif terhadap peningkatan omzet pendapatan para perajin.

Saat ini , harga pakaian busana Badui mulai Rp100 ribu hingga Rp450 ribu dan tergantung kualitas.

Baca Juga: Jokowi Minta Harga Tes PCR Rp 450 Ribu, Epidemiolog: Harusnya Bisa Lebih Murah Lagi

Pakaian busana Badui lebih simpel dan memiliki filosofi tersendiri karena masyarakat Badui mencintai alam.

Kebanyakan corak pakaian busana Badui didominasi warna hitam, putih dan biru.

"Kami hari ini sudah ada pesanan pakaian yang dipakai Jokowi," katanya. (Antara)

Kontributor : Oki Fathurrohman

Load More