Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 04 Juli 2021 | 18:25 WIB
Antrean Warga Cibodas untuk membeli obat vitamin C di Apotek Cemerlang, Perumnas II, Kecamatan Cibodas, Minggu (4/7/2021) [Suara.com/Jehan nurhakim]

SuaraBanten.id - Setelah antrean Bear Brand atau susu beruang, kini warga Kota Tangerang antre beli vitamin C di apotek. Salah satunya di Apotek Cemerlang, Cibodas, Kota Tangerang.

Pantaun Suaracom, (4/7/2021) pukul 17.00 WIB, terlihat puluhan warga mengantre untuk membeli vitamin C hingga ke badan jalan. Hal ini mengakibatkan kemacetan di wilayah tersebut.

Salah satu warga Ikram mengaku antre di Apotek tersebut untuk membeli obat Vitamin C. Alasannya, agar dirinya dapat terhindar dari Virus Covid-19.

"Saya mau beli obat vitamin C sih. Soalnya, ada yang bilang lagi jaman Covid-19 gini banyak-banyak minum obat vitamin C," ujar Ikram saat di Apotek Cemerlang, Cibodas, Kota Tangerang, Minggu (4/7/2021).

Baca Juga: Pecah Rekor di Hari Kedua PPKM Darurat: Pasien Covid Tambah 27.233, Meninggal 555 Orang

Ikram juga mengaku mengantre untuk membeli obat vitamin C ini sudah memakan waktu 20 menit.

Hal ini terjadi, karena banyaknya warga yang membeli obat di apotek tersebut.

"Kayanya, 20 menitan mah ada. Banyak banget sih yang ngantre di sini," katanya.

Warga lainnya, Risman mengatakan membeli obat di Apotek Cemerlang, karena lokasi-lokasi lain tutup.

"Saya biasa beli sih di Apotek Mulia, tapi sekarang tutup. Jadi pindah ke Apotek Cemerlang," kata Risman.

Baca Juga: Viral Mahasiswa Ngaku Positif Covid-19, Begini Klarifikasi Universitas Brawijaya Malang

"Mungkin itu juga, yang membuat antrean panjang di Apotek Cemerlang," imbuhnya.

Kota Tangerang menjadi wilayah darurat Covid-19. Lantaran hingga kini, tercatat ada 320 kasus kematian akibat Virus Corona.

Dalam keterangan yang disampaikan melalui tayangan virtual, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut jumlah tersebut merupakan rekor baru di wilayahnya.

"Satu bulan ini sudah 320 yang meninggal dan ini rekor terbanyak, dulu januari paling banyak 200-an jadi memang sangat memprihatinkan," ujarnya pada Sabtu (3/7/2021).

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More