Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Rabu, 23 Juni 2021 | 13:29 WIB
Jalan desa Cikedung, Kecamatan Mancak rusak parah, Rabu (23/6/2021) [Suara.com/Oki Fathurrohman]

SuaraBanten.id - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah tampaknya mesti turun tangan menyelesaikan jalan rusak di Kampung Cikedung, Kelurahan Cikedung, Kecamatan Mancak. Bupati Ratu Tatu Chasanah perlu tahu jalan warga Mancak sangat tidak layak.

Jalan warga Mancak rusak. Jalan mancak tidak layak dan butuh perbaikan. Warga minta Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah bertindak. Warga minta Bupati Serang perbaiki jalan.

Baru-baru ini seorang ibu asal Cikedung Mancak bertaruh nyawa melewati jalan rusak sepanjang 10 kilometer demi melahirkan anak.

Kondisi jalan rusak, hanya berlapiskan tanah merah dan lumpur, ditambah terjalnya medan sejauh 10 kilometer, membuat tubuh Rosmiati (25) terguncang di dalam ambulans selama 1 jam saat hendak ke Puskesmas untuk bersalin.

Baca Juga: Habib Bahar Bin Smith Divonis Tiga Bulan Penjara: Saya Terima Keputusan Majelis Hakim

Kepada suara.com, Rosmiati mengaku tersiksa dan lemas saat merasakan bantingan di dalam ambulans milik Desa, ditambah licinnya jalan akibat hujan membuat ambulans sempat tergelincir, sehingga ambulans tersebut kesulitan untuk menaiki tanjakan bak sirkuit offroad yang berada di Desanya tersebut.

“Saya benar-benar merasa tidak tidak berdaya, saya terguncang dalam ambulan sambil nahan perut sakit, apalagi ambulan sempat mater dan mental karna jalan licin abis ujan” ungkap Rosmiati saat ditemui di kediaman mertuanya, Rabu (23/6/2021).

Mirisnya, saat lolos dari jalan terjal dan sampainya di Puskesmas Kecamatan Mancak, dirinya dirujuk kembali ke RSUD Drajat Prawiranegara Serang, karena pecahnya air ketuban akibat bantingan jalan rusak saat di perjalanan, dan kondisi sudah mengering.

Sesampainya di RSUD, dirinya langsung dievakuasi ke ruang bersalin, kemudian melahirkan seorang putri satu jam kemudian.

“Sampe Puskesmas Mancak, saya dirujuk lagi ke RSUD Serang, karena saat diperjalanan, air ketubannya sudah pecah dan katanya mengering, saya melahirkan 1 jam sesampainya di RSUD”

Baca Juga: Menteri Agama Sungkem ke Gibran: Saya Ini Kan Pembantu

Setelah melahirkan sanak perempuannya dengan berat 3 kilogram dan kondisinya normal, dirinya langsung pulang ke rumah mertuanya di Kampung Cinampeuyan, Kecamatan Mancak.

Ia merasa tidak memungkinkan jika harus pulang ke rumah, diakibatkan oleh terjalnya jalan dan dirasa membahayakan keselamatan sang bayi.

“Sementara ini saya tinggal bersama mertua, karena kalo pulang kasian bayi, jalannyakan parah banget, khawatir kenapa-napa” tambah Rosmiati.

Rosmiati berharap kepada Pemerintah Kabupaten Serang, supaya memperbaiki akses jalan, agar tidak ada lagi orang yang bernasib miris seperti dirinya.

“Saya sih berharap agar pemerintah cepat memperbaiki jalannya mas, karena dari dulu belum pernah ada pembangunan jalan, supaya yang lain tidak seperti saya” tutup Rosmiati.

Sementara itu, Ria ibu kandung Rosmiati menjelaskan, bahwa anaknya sempat terlihat pucat dan air ketuban pecah saat di ambulan, ditambah suaminya Ahmad Zidni (27) tidak ada di rumah karena masih kerja di luar kota sebagai buruh.

“Kasian, dia (Rosmiati) sempat lemas karena terguncang dalam mobil dan ketubannya pecah, apalagi suaminya ga ada karena kerja di Kota” keluh Ria saat diwawancatai reporter suara.com, Rabu (23/6/2021).

Kontributor : Oki Fathurrohman

Load More