Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 15 Juni 2021 | 18:04 WIB
Protek Jalan Tol Serpong-Cinere hampir selesai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan progres konstruksi Jalan Tol Serpong-Cinere telah mencapai 92,81 persen. (Antara)

SuaraBanten.id - Banten dan Jakarta masuk daftar provinsi alami lonjakan kasus COVID-19 paling tinggi se Indonesia. Salah satu penyanggah ibu kota, Tangerang Selatan pun demikian. Apakah akses Jalan Tol Tangerang Selatan ke Jakarta akan ditutup?

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan akses Tangerang Selatan ke Jakarta tidak akan dibatasi. Tangsel juga belum melakukan pengetatan. 

Penutupan akses keluar-masuk Tangsel-Jakarta itu dinilai tidak efektif.

"Enggak akan bisa, kalau membatasi akses itu agak sulit, itu berdasarkan pengalaman kita pada awal covid," kata Benyamin, Selasa (15/6/2021).

Baca Juga: Pemprov DKI Evaluasi Kondisi Covid-19 Setiap Hari Sebelum Tarik Rem Darurat

Untuk mencegah ledakan kasus Covid-19 imbas dari DKI Jakarta, pihaknya hanya mengandalkan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.

Protek Jalan Tol Serpong-Cinere hampir selesai. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan progres konstruksi Jalan Tol Serpong-Cinere telah mencapai 92,81 persen. (Antara)

"Kita tekankan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. Saya berharap semua divaksin di puskesmas masing-masing," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya pun belum terpikirkan untuk membatasi akses kereta Tangsel-Jakarta ataupun membuat posko vaksinasi Covid-19 di stasiun.

"Itu akan kita bahas di satgas covid seperti apa, kita juga mempertimbangkan saran dari Forkopimda dengan memperhatikan angka-angka covid, indikator covid, dan pola penularannya," paparnya.

"Yang pasti berkerumun iya, mobilitas juga jadi penularan. Saya akan lihat, memperhatikan saran pertimbangan berbagai pihak," sambungnya.

Baca Juga: Bertambah 9 Orang, Total 14 Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri di Graha Wisata TMII

Meski begitu, Benyamin mengaku, dirinya tetap mengkawatirkan soal adanya lonjakan kasus dari DKI Jakarta.

Jika terjadi lonjakan kasus Covid-19, tak menutup kemungkinan pihaknya bakal kembali menginjak rem darurat atau menerapkan kembali pengetatan dan pembatasan aktivitas masyarakat.

Kendaraan melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (14/8). [Suara.com/Oke Atmaja]

"Kita sangat khawatir covidnya melonjak tajam, tetap ada kekhawatiran. Tidak menutup kemungkinan bakal menerapkan rem darurat lagi untuk melakukan pembatasan aktivitas mencegah Covid-19 semakin melonjak," pungkasnya.

Banten masuk daftar provinsi alami lonjakan kasus COVID-19 paling tinggi se Indonesia. Lonjakan kasus COVID-19 di Banten sampai 7.000 kasus.

Banten di poisisi 6 dari seluruh Provinsi di Indonesia yang alami lonjakan COVID-19. Hal itu diduga karena klaster mudik Idul Fitri.

Kelima provinsi teratas paling banyak lonjakan pasien COVID-19 adalah DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Stasiun Serpong, Tangerang Selatan, porak-poranda tertimpa pohon besar yang tumbang akibat hujan angin, Minggu (22/12/2019). [PT KCI]

"Bahkan provinsi keenam teratas juga berasal dari pulau Jawa yaitu provinsi Banten, yaitu kenaikan kasus lebih dari 400 hingga 7.000 kasus di minggu ini," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito dalam siaran YouTube BNPB, Selasa (15/6/2021).

Wiku menjelaskan jika musik Idul Fitri 1442 Hijriah jadi penyebab lonjakan kasus COVID-19 ini.

"Kondisi yang mengkhawatirkan ini patut menjadi perhatian bagi pemerintah daerah serta masyarakat untuk lebih berhati-hati dan segera menetapkan strategi pengendalian kasus yang sesuai dengan kondisi dan kapasitas masing-masing daerah," tuturnya.

Load More