Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 14 Juni 2021 | 13:23 WIB
Teluknaga (dok Pemkab Tangerang)

Uniknya, di daerah Kecamatan Teluknaga ini ada sebuah cerita rakyat tentang perjuangan seorang jagoan asal daerah tersebut yang dikenal Syech Al-Ayubi, atau Si Ayub dari Teluknaga yang berjuang membela kaum tertindas yang dilakukan oleh para penjajah.

Pada tahun 70-an cerita Si Ayub ini sempat diangkat ke layar lebar.

Di daerah ini pula berkembang tarian tradisional perpaduan antara kesenian Betawi dan China yang dikenal dengan tari Cokek.

Tari cokek sendiri pada awal mulanya merupakan tari-tarian untuk menghibur para saudagar China saat menggelar pesta perkawinan atau hanya sekadar mencari kesenangan para pria hidung belang.

Baca Juga: PPDB Jalur Afirmasi Tangerang Kurang Diminati, Hari Pertama Sepi Pendaftar

Namun lambat laun akhirnya berkembang menjadi sebuah kesenian asli yang perlu dijaga dan patut untuk dilestarikan, hingga pada akhirnya dipelajari oleh generasi-generasi muda di wilayah tangerang dan sekitarnya sebagai warisan budaya. Namun walaupun tarian ini akhirnya berkembang sebagai bentuk kesenian tari, tetapi di beberapa tempat masih bisa dijumpai tari cokek sebagai hiburan bagi para keturunan Tionghoa, yang masih belum berubah dari kebiasaan aslinya.

Teluknaga merupakan daerah dengan keadaan masyarakat yang plural, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan. Disamping itu, pola kehidupan masyarakatnya yang beraneka ragam layak dijuluki miniaturnya Tangerang.

Kontributor : Helmi

Load More