Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 Juni 2021 | 07:10 WIB
Sebanyak 3 RT di Kelapa Dua Tangerang lockdown karena puluhan warganya positif COVID-19. (Suara.com/Jehan Nurhakim)

"Awalnya ada beberapa warga yang sakit, terus dilakukan traccing, hasilnya positif. (Namun) sebelumnya dia sempat kerja bakti. Ramai-ramai di sana," kata Hendra.

"Ada 53 orang terkonfirmasi positif, setelah dilakukan tracing," sambungnya.

Hanya saja, salah satu warga bernama Yeni membantah jika kawasannya ada puluhan orang yang terpapar Covid-19. Menurutnya, hanya ada 18 orang yang terjangkit virus Corona.

"Nggak benar. Sebenarnya 3 ambulan itu kosong. Jadi disini itu engga sebesar itu, engga seheboh itu. Cuma sampai 18 org, langsung dibawa ke Yasmin karena itu Orang Tanpa Gejala (OTG)semua," ujar Hesti saat ditemui di lokasi, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga: Tanggapan KPAI Terkait Sekolah Tatap Muka, Perubahan Umum Vagina Setelah Melahirkan

Hesti menegaskan jika di perumahannya tidak ada lockdown. Namun, hanya diterapkan pembatasan wilayah skala kecil. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

"Jadi tidak ada lockdown, cuma sementara diakukan pembatasan. Supaya orang luar enggak keluar masuk, " tegasnya.

Hal senada dikatakan warga lainnya, Hesti. Kata dia, di perumahannya tidak ada lockdown. Namun, hanya menerapkan isolasi skala kecil

"Mungkin bukan lockdown, soalnya yang kita tahu, kita enggak bisa melakukan kegiatan apapun dan itu butuh biaya yang besar untuk me-lockdown suatu di daerah," lanjutnya.

Pantauan SuaraJakarta.id, di Jalan Sanpan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (6/6/2021) pukul 15.28 WIB, terlihat aktifitas di wilayah tersebut berjalan normal.

Baca Juga: Tambah Seribu Lebih, Kasus Positif Covid-19 DKI Jakarta Jadi 11.516 Orang

Tampak warga yang beribadah atau berbelanja menggunakan masker dan mematuhi protokol kesehatan.

Ada dua petugas binmas dan satu petugas keamanan di komplek tersebut. Mereka menjaga dan mengingatkan warganya agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Kontributor : Muhammad Jehan Nurhakim

Load More