SuaraBanten.id - Sejarah Serpong dan asal usul Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Serpong adalah salah satu kawasan satelit Kota Jakarta yang kini jadi kawasan elit. Serpong jadi kawasan pemukiman para kaum berduit, namun dulunya adalah tempat para pejuang Kemerdekaan bertempur dengan Belanda.
Serpong adalah sebuah kecamatan di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Sebelum Kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Serpong merupakan salah satu kecamatan dari Kabupaten Tangerang. Di kota ini Serpong terdapat Kecamatan Serpong dan Serpong Utama.
Kecamatan ini memiliki sembilan kelurahan, diantaranya Buaran, Ciater Cilenggang, Lengkong Gudang, Lengkong Gudang Timur, Lengkong Wetan, Rawa Buntu, Rawa Mekar Jaya, Serpong dan Lengkong Wetan.
Berdasarkan informasi yang di himpun dulunya kebun karet yang tidak produktif. Di kecamatan ini terletak kota terencana ternama yang bernama Bumi Serpong Damai atau seringkali disingkat dengan BSD yang merupakan salah satu perintis perumahan di Serpong.
Sejak dibangunnya kota mandiri Bumi Serpong Damai (BSD), nama Serpong mulai kesohor seantero negeri.
Sebab, tiba-tiba daerah yang semula agak terpencil dari Jakarta tersebut kini menjelma menjadi daerah elite. Kini di Serpong banyak bangunan megah berjejer, mal dan pusat bisnis, sehingga geliat ekonomi di kawasan ini begitu pesat.
Jauh sebelum menjadi kawasan elit, dulunya, Serpong merupakan bagian dalam sejarah perang untuk memperebutkan atau mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Rumah ini menjadi markas besar dan persenjataan Jepang yang dipimpin oleh Kapten Abe dan berada dibawah pengawasan Belanda ketika menguasai Bogor.
Sebuah peristiwa berdarah yang merenggut nyawa beberapa perwira dan taruna Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada tahun 1946.
Baca Juga: Warga Banten Boyong 4 Anak dan 2 Keponakan Aksi Bela Palestina ke Jakarta
Saat itu, tersiar kabar bahwa Belanda yang di Bogor akan menguasai Parung kemudian Lengkong atau yang disebut dengan pertempuran Lengkong.
Pertempuran Lengkong adalah pertempuran Tentara Keamanan Rakyat melawan pasukan Jepang di Desa Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia yang terjadi pada 1946.
Peristiwa berdarah ini bermula dari Resimen IV TRI di Tangerang, Resimen ini mengelola Akademi Militer Tangerang. Tanggal 25 Januari 1946, Mayor Daan Mogot memimpin puluhan taruna akademi untuk mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong untuk melucuti senjata pasukan jepang.
Daan Mogot didampingi sejumlah perwira, antara lain Mayor Wibowo, Letnan Soetopo, dan Letnan Soebianto Djojohadikusumo. Dengan mengendarai tiga truk dan satu jip militer, mereka berangkat ke Lengkong. Di depan pintu gerbang markas, tentara Jepang menghentikan mereka.
Hanya tiga orang, yakni Mayor Daan Mogot, Mayor Wibowo, dan seorang taruna Akademi Militer Tangerang, yang diizinkan masuk untuk mengadakan pembicaraan dengan pimpinan Dai-Nippon. Sedangkan Letnan Soebianto dan Letnan Soetopo ditunjuk untuk memimpin para taruna yang menungggu di luar.
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yang ditulis oleh Balai Pengelola Cagar Budaya (BPCB) Banten menyebutkan, peristiwa Lengkong terjadi pada tanggal 25 Januari 1946.
Berita Terkait
-
Aniva, Kawasan Kuliner dan Gaya Hidup yang Laris Manis di Gading Serpong: Apa Istimewanya?
-
5 Fakta Mengerikan di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Pacar di Serang Banten
-
Tanpa Ampun! Mengupas Logika Hukum di Balik Vonis Mati Pembunuh Mutilasi Serang
-
Vonis Mati untuk Pembunuh Mutilasi Pacar, Sidang Ricuh Saat Keluarga Korban Mengamuk di PN Serang
-
Panas Rebutan 8 Pulau di Teluk Banten, Wagub: Udah Kayak Jepang Sama Belanda Aja!
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka
-
Istri Bos Pabrik Narkoba Serang Minta Ampun ke Presiden Prabowo Meski Vonis Belum Final