Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 22 Maret 2021 | 12:24 WIB
Habib Rizieq Shihab. [Antara]

SuaraBanten.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyarankan pemerintah melibatkan eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sebagai salah satu influencer alias pemengaruh vaksinasi Covid-19.

Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, selain Raffi Ahmad, Habib Rizieq Perlu Jadi Infuenser Vaksinasi Covid-19 berdasarkan survei yang ia lakukan.

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia dua pekan lalu yakni 4-10 Maret 2021, sebanyak 73,2 persen bersedia mengikuti vaksinasi covid-19.

Survei tersebut dilakukan pada 1.200 responden anak muda dalam rentang usia 17-21 tahun.

Baca Juga: Ketum MUI Jatim: Vaksin AstraZeneca Hukumnya Halalan dan Thayyiban

Sebanyak 81 persen responden menilai faktor kehalalan vaksin covid-19 menjadi hal yang penting dibandingkan segi keamanan.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia pada 4 hingga 10 Maret 2021 itu juga menghasilkan 15 persen responden menilai kebalikannya.

Mereka menilai segi keamanan vaksin lebih penting dibandingkan kehalalan.

Menurut Burhanuddin, dihubungkan dengan hasil surveinya. Penunjukan Habib Rizieq Shihab dapat mendongkrak tingkat kepercayaan masyarakat terhadap vaksin covid-19.

Diketahui, isu vaksi AstraZeneca yang mengandung enzim babi sedang ramai diperbincangkan.

Baca Juga: MUI Tetap Nyatakan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Mengandung Babi

Dengan ditunjuknya Habib Rizieq Shihab jadi influencer vaksinasi, menurut Burhan dapat meningkatkan kepercayaan terutama di aspek halal.

Selain itu, Burhan juga mengatakan bahwa isu pandemi Covid-19 adalah isu bersama, bukan sekadar isu politik.

Dengan begitu, orang-orang dapat ikut mempercayai bahwa hal ini adalah isu bersama dengan melibatkan Habib Rizieq Shihab secara langsung.

"Saya mengusulkan Habib Rizieq Shihab pun kalau perlu jadi influencer vaksinasi," ujar Burhanuddin, dikutip dari Terkini.id-Jaringan Suara.com.

Burhanuddin pun menilai, pemerintah sudah sepatutnya mulai melibatkan peran-peran tokoh agama, terutama ulama demi mendukung program vaksinasi covid-19 nasional.

"Ini artinya isu kehalalan ini menjadi krusial, termasuk buat saya pemerintah harus lebih memaksimalkan peran dari tokoh ulama, tokoh agamawan. Jadi yang jadi influencer vaksin bukan hanya Raffi Ahmad," pungkas Burhanuddin.

Load More