Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Jum'at, 19 Maret 2021 | 07:15 WIB
Rifna, korban penyiraman air keras (SuaraJateng.id)

SuaraBanten.id - APES! janji CODan, wajah Rifna malah melepuh disiram air keras. Rifna Miladianur (16) warga Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari menjadi korban penyiraman air keras orang tak dikenal saat melakukan transaksi cash on delivery (COD).

Karena insiden tersebut, siswa SMK di Kabupaten Brebes itu menderita luka melepuh di sejumlah bagian tubuhnya.

Rifna mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada 17 Januari 2021 lalu sekitar pukul 20.30 WIB. ‎

Sebelum kejadian, dirinya yang berjualan kosmetik secara online janjian bertemu dengan seseorang yang mengaku hendak membeli masker wajah.

Baca Juga: Janjian COD, Siswa SMK di Brebes Disiram Air Keras

‎"Saya COD-an di gapura Desa Sisalam. Saya datang ke lokasi menggunakan sepeda motor. Sampai sana orangnya tidak ada," katanya saat dikunjungi Bupati Brebes Idza Priyanti, Kamis (18/3/2021) seperti dikutip dari SuaraJateng.id (Jaringan Suara.com).

"Terus saya diminta ke utara, saya ke utara arah Puskesmas Sidamulya, katanya yang tidak banyak orang," ujarnya.

‎Saat perjalanan pulang, Rifna tiba-tiba disiram cairan yang diduga air keras oleh seorang pengendara sepeda motor yang menyalipnya dari belakang.

"Nyiramnya dua kali. awalnya tidak terasa apa-apa tapi waktu sampai rumah rasannya sakit semua kaya kebakar," ujar Rifna.

‎Usai kejadian tersebut, Rifna hanya bisa terbaring lemah di kasur.

Baca Juga: Miris, Remaja Transgender Disiram Air Keras oleh Eks Pacar saat Ultah

Kulit wajah, paha dan keduanya tangannya melepuh. Luka itu membuatnya kesulitan untuk bergerak.

‎Kondisinya itu mengundang keprihatinan Bupati Brebes Idza Priyanti.

Idza meminta agar Rifna dirujuk ke RSUD Brebes untuk mendapat perawatan yang lebih memadai.

"Kejadiannya sudah lama, sejak Januari 2021. Namun, kami memang waktu itu belum mengetahui bahwa ada kejadian ini. Kami baru tahu tadi malam," ungkapnya saat mengunjungi kediaman Rifna.

"Ahamdulillah ini sudah mau dirawat di RSUD Bebes, nanti biaya perawatannya ditanggung pemkab. Harapannya dia nanti bisa kembali sehat, kembali pulih, dan dapat melakukan aktivitas lagi," ujar Idza.

"DP3KB ada Pusat Pelayanan Terpadu yang di dalamnya ada kepolisian, dan kejaksaan. Ini untuk melakukan upaya agar pelakunya bisa terungkap dan nantinya pelaku bisa dilakukan tindakan hukum," tandansya.

Kapolsek Wanasari AKP Mulyono mengatakan, penyelidikan sudah dilakukan untuk mengungkap pelaku yang menyiram korban dengan cairan air keras.

"Sampai saat ini, ada lima orang yang kami mintai keterangan sebagai saksi. Sekarang masih berlangsung penyelidikan kasus ini. Saksi itu orang-orang menyaksikan kejadian itu dan juga orang-orang yang kenal dengan korban," ujarnya.

Load More