Dilansir dari Healthline hal itu mungkin saja terjadi. Meskipun kecil kemungkinannya, aktivitas apa pun yang memasukkan sperma ke area vagina memungkinkan kehamilan tanpa penetrasi.
Dalam kasus Siti Zainah masih belum jelas apakah ia melakukan aktivitas lain yang memungkinkan masuknya sperma.
Tapi, untuk memahami caranya, mari pertimbangkan bagaimana kehamilan biasanya terjadi. Prosesnya biasanya cukup mudah.
Agar kehamilan dapat terjadi, satu sperma (dari ejakulasi pria) harus bertemu dengan satu telur (di dalam saluran tuba perempuan.
Setelah sel telur dibuahi, ia harus berjalan dan ditanamkan ke dalam lapisan rahim. Melakukan hubungan seks penis-dalam-vagina membantu mengantarkan ejakulasi yang paling dekat dengan serviks sehingga jutaan sperma dapat melakukan perjalanan menuju pembuahan.
Telur tidak dapat dibuahi sampai dilepaskan dari ovarium. Ini biasanya terjadi sebulan sekali - sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya - selama ovulasi.
Sekitar waktu ovulasi, lendir serviks perempuan menipis dan menjadi lebih putih seperti telur sehingga memungkinkan sperma berenang lebih bebas.
Teksturnya mirip dengan sekresi yang dihasilkan selama gairah. Cairan ini mengalir ke seluruh saluran vagina dan masuk ke lubang vagina.
Aktivitas seksual apa pun yang memasukkan sperma ke dalam - atau di sekitar - vagina dapat menyebabkan sperma menuju ke sel telur.
Baca Juga: Resmi! Polisi Selidiki Pengakuan Janda Cianjur Hamil Tanpa Hubungan Seks
Bahkan sebelum seorang pria mengalami ejakulasi penuh, ia dapat menghasilkan sperma dalam cairan pra-ejakulasi (pra-datang).
Sebagai gambaran, satu mililiter ejakulasi mengandung antara 15 hingga 200 juta sperma. Dan sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa 16,7 persen pria memiliki sperma aktif sebelum ejakulasi mereka juga.
Jumlah spesifik bervariasi per ejakulasi dan individ dan untuk hamil, hanya dibutuhkan satu.
Jika ejakulasi atau pra-ejakulasi bersentuhan dengan area vagina, meski kemungkinannya kecil, hal itu bisa terjadi kehamilan. Ingatlah bahwa cairan ini dapat ditransfer ke area tersebut melalui mainan, jari, dan mulut bukan hanya penis.
Lalu, apakah 'kehamilan perawan' benar-benar terjadi?
Peneliti telah mempelajari fenomena yang disebut "kehamilan perawan" untuk memahami mengapa hal itu akan dilaporkan. Dalam survei terhadap 7.870 perempuan hamil, mereka menemukan bahwa 0,8 persen perempuan(total 45) melaporkan hamil tanpa melakukan hubungan seks vaginal.
Tag
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dikenal Dermawan dan Tak Pernah Bermasalah, Ayah Bocah Korban Pembunuhan di Cilegon Ternyata...
-
5 Spot Wisata Healing di Serang Banten Buat Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!