Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 30 Januari 2021 | 20:22 WIB
Aisyah Allisa (10), bocah yatim piatu karena ibunya wafat akibat Covid-19, menangis saat pamitan. Dia dijemput pegawai Dinsos Tangsel untuk dihantar ke rumah kontrakan tempatnya tinggal bersama almarhumah ibunya. [Suara.com/Wivy]

Seperti, kebutuhan pokok dan dasarnya, harus satu agama, dan lainnya.

"Nanti di-assessment dan ada syarat-syaratnya yang sesuai dengan undang-undang, salah satunya harus satu agama. Kita ketahui orang tua Aisyah ini seorang mualaf. Jadi ini juga menjadi perhatian kita karena Aisyah juga sudah jauh dari keluarga almarhumah ibunya," paparnya.

Wahyu menyebut, saat ini Aisyah sudah berstatus sebagai anak terlantar. Status itu berdasarkan dari surat dari kepolisian sesuai dari keterangan lingkungan dan perangkat pemerintahan di tempat Aisyah tinggal bersama ibunya di Benda Baru, Pamulang, Tangsel.

"Kepolisian sudah menerbitkan surat keterangan Aisyah sebagai anak terlantar maka berdasarkan surat tersebut Dinsos berkewajiban untuk menangani Aisyah. (Memang) ada keluarganya tiri, kemudian keluarga dari ibu juga sudah ditelusuri, tapi memang persyaratannya dari sisi kemampuan harus dapat menjamin masa depan Aisyah. Kita sudah jelaskan Aisyah akan ditangani oleh Dinsos," katanya.

Baca Juga: Tangis Haru Aisyah, Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19 Pulang dari Karantina

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More