SuaraBanten.id - Pada Selasa (26/1/2021) pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah sebesar 5,85 poin di tengah minimnya sentimen positif yang beredar.
IHSG dibuka 5,85 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.252,71. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,12 persen (0,11 persen) menjadi 986,87.
"Penurunan IHSG disinyalir karena kurangnya sentimen positif domestik," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Indonesia Alfiansyah di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Sementara, perkembangan wabah COVID-19 yang belum menunjukkan penurunan jadi salah satu faktor kekhawatiran pelaku pasar. Hal ini karena pandemi yang lebih lama diprediksi akan memberi dampak pada ekonomi nasional.
"Diharapkan penerapan PPKM di wilayah Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021, dapat menurunkan penularan wabah COVID-19," katanya, kepada Antara.
Meski sempat memprediksi peluang bagi IHSG kembali menguat pada perdagangan Selasa ini masih terbuka, nampaknya hal ini urung terjadi.
Melansir data Bloomberg, IHSG malah semakin melemah pada sesi kedua perdagangan. Pada sesi pertama, IHSG ditutup melemah 56,45 poin atau 0,90 persen pada angka 6.2012,11.
Tak kunjung membaik, IHSG malah kian melemah 126,47 poin atau 2,02 persen ke level 6.132,09 pada pukul 14.15 WIB.
Pantauan Suara.com, setidaknya 423 saham melemah, 111 saham stagnan dan 80 diantaranya menguat. Transaksi pada hari ini mencapai Rp17 milyar lembar dengan perkiraan nilai Rp14 trilyun.
Baca Juga: Patuhi Protokol Kesehatan, Dedikasi Driver Ojol Ini Banjir Pujian
Dua pentolan perusahaan obat nasional menyentuh batas auto reject bawah, yakni PT Kimia Farma Tbk terbanting di angka 3,870, turun 6.97 persen. Sementara Indofarma juga bernasib serupa, turun di angka 3,720, turun 6.77 persen.
Tidak hanya Indonesia, kebanyakan indeks saham di Asia juga "memerah berjamaah". Turunnya IHSG bahkan sampai menjadi trending topic Indonesia di Twitter.
Meski demikian, Alfiansyah mengklaim, stimulan pemerintah RI sebesar Rp372,3 triliun untuk mendongkrak daya beli dan konsumsi masyarakat akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir
-
Krisis Sampah di Tangsel, Pengamat: Perpres 109/2025 Tak Berlaku Surut
-
Jadwal KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Senin 15 Desember 2025: Keberangkatan Pagi Anti Telat