SuaraBanten.id - Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menyebutkan ia belum mengetahui adanya oknum kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten yang diduga melakukan pemotongan anggaran.
Dikutip dari BantenNews.co.id, jejaring SuaraBanten.id, anggota DPRD Banten, Fitron Nur Ikhsan mengungkapkan adanya oknum kepala OPD di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memotong anggaran program. Namun politisi Golkar ini tidka berkenan menyebutkan nama ataupun asal OPD.
Sementara Wakil Gubernur Banten menyatakan ia belum mengetahui adanya informasi itu. Namun menyatakan akan memanggil anggota DPRD Banten yang mengetahui informasi adanya dugaan penyimpangan kewenangan yang dilakukan oleh bawahannya.
"Saya belum koordinasi. Nanti saya panggil Fitron terlebih dahulu. Kalau representasinya ada di Golkar, saya akan mencari tahu seperti apa buktinya. Jangan sampai salah informasi juga, takut salah lagi,” kata Andika Hazrumy.
Baca Juga: Survei: Orang yang Naik Mobil Elektrik Ogah Balik Pakai Mobil Biasa
Ia menegaskan, jika oknum kepala OPD itu terbukti melakukan pemotongan anggaran, pihaknya tidak segan untuk memberikan sanksi berat berupa pemecatan.
"Kalau ketahuan bisa dipecat. Jangankan itu, ASN punya dua istri kalau salah satunya lapor saja (kami) pecat. Undang-undangnya begitu. Misalnya istri tuanya menuntut, bisa jadi mulai penurunan pangkat atau sanksi paling berat, ya dipecat," imbuh Andika Hazrumy.
Ia menyebutkan pihaknya akan mendalami informasi tadi, sehingga tidak sampai salah mengambil kebijakan.
"Kami dalami, kami tanya dulu faktanya, dari dinas mana. Yang jelas memotong (anggaran) itu tidak boleh. Sudah jelas ada sanksi apalagi kalau ada kerugian negara," lanjutnya.
Dalam kesempatan berbeda, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) juga menyebutkan belum mengetahui informasi ini.
Baca Juga: Razia Prokes, 2 ASN Pemprov Banten Ketahuan Lagi Karaoke Bareng 4 Biduan
'Kalau ada penyimpangan korupsi itu salah. Biarlah isu itu berkembang. Yang jelas kami teliti dulu, cermati dulu, apakah bisa kami buktikan. Dan itu bisa-bisa saja," demikian ujar Wahidin Halim.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tidak Ada Ampun! Oknum TNI AL Bakal Dihukum Berat Jika Terbukti Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel
-
2 Oknum TNI AD Jadi Tersangka Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, DPR: Hukum Seberatnya dan Dipecat!
-
Komisi Hukum DPR Endus Ada Ketidakberesan Vonis Bebas Oknum Polisi di Kasus Pencabulan Anak Papua
-
Ditemukan 13 Selongsong Peluru dengan Kaliber Berbeda, Penembak 3 Polisi Lebih dari Satu Orang?
-
Usai Gugurnya Briptu Ghalib, Polri Tawarkan Jalur Khusus untuk Kakaknya yang Masih Kuliah
Tag
Terpopuler
- Ungkap Alasan Dukung Pemakzulan Gibran, Eks KSAL: Dia Enggak Masuk, Saya Ingin yang Terbaik!
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 25 Kode Redeem FF Terbaru 2 Mei 2025: Klaim Token SG2 hingga Skin Senjata Menarik
- Kapan Pinjol Legal Hadir di Indonesia? Jumlahnya Makin Menjamur, Galbay Bisa Dipenjara!
- Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
Pilihan
-
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
-
Yuran Fernandes Olok-olok Sepak Bola Indonesia: Level dan Korupsinya Sama!
-
Kumpulan Catatan Buruk Maarten Paes Jelang Lawan China dan Jepang
-
LENGKAP! Ini Cerita Penemuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri, Semua Bermula dari....
-
Bertemu Wali Kota, Persis Solo Bahas Program Jangka Panjang hingga Training Center
Terkini
-
Klaim Saldo DANA Gratis Sabtu 3 Mei 2025, Pasti Cuan di Akhir Pekan!
-
Soroti Warga Baduy Terpatuk Ular, Gubernur Banten Minta Persiapkan Anti-bisa
-
Gubernur Banten Sebut Seba Baduy Penuh Pembelajaran Nilai Budaya
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Buka Jalan bagi Tangkal Kawung Menuju Pasar lebih Luas
-
19 Duta Besar Negara Sahabat Hadiri Seba Baduy 2025