SuaraBanten.id - Sugandi nampak tengah memberikan arahan saat media mendatangi rumahnya. Tidak hanya mengarahkan, bahkan sesekali ia juga turut bergabung dengan perajin lain untuk membuat keset.
Tak hanya sekedar membantu masyarakat sekitar, sosok pentolan perajin keset kaki di Kabupaten Lebak, Banten itu juga menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja lokal sehingga menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Kami memberdayakan tenaga kerja lokal itu sebanyak 40 orang dan kebanyakan emak-emak," kata Sugandi, seorang perajin keset kaki di Desa Cilangkap, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, Jumat (25/12/2020).
Keset kaki karya desa itu tidak hanya dijual di Kabupaten Lebak saja, melainkan sudah mencapai berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.
Pandemi memang membuat hampir semua sektor merasakan dampaknya. Tidak terkecuali usaha keset kaki.
Sebelum pandemi. sebut Sugandi, permintaan pasar relatif memang sedikit. Biasanya bisa menjual hingga sekitar 500 kodi/bulan, namun kini jumlah tersebut menurun drastis hingga 50 persen atau hanya 250 kodi/bulan.
Kendati demikian, Sugandi mengaku, akan tetap bertahan demi para tenaga kerja lokal agar memiliki penghasilan ekonomi, mengingat masyarakat di desanya itu kebanyakan pekerja serabutan, terutama sebagai buruh tani.
Ia melanjutkan saat ini keset kaki dijual Rp120 ribu/kodi sehingga omzet pendapatan di tengah pandemi COVID-19 mencapai Rp30 juta dari sebelumnya Rp60 juta/bulan.
"Kami berharap usaha kerajinan bisa bertahan di tengah COVID-19," ujar Sugandi, melansir Antara.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Kota Batam Semakin Membaik
Keset kaki produksinya memanfaatkan limbah kain konveksi dari Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang.
Ia telah merintis kerajinan keset tersebut sejak tahun 2019 dan hingga kini mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi warga setempat dengan rata-rata penghasilan sekitar Rp500 ribu sampai Rp600 ribu/bulan per orang melalui sistem pengupahan borongan.
"Kami mengapresiasi bantuan peralatan dari pemerintah daerah sehingga usaha kerajinan keset kaki ini bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Salah seorang pekerja bernama Janah (60) mengaku sangat terbantu dengan adanya produksi keset kaki di desanya.
"Kami setiap hari merajut kain-kain limbah itu menjadi produksi keset kaki," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat sebelumnya mengatakan, pemerintah daerah mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini bertujuan agar mampu berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Fenomena Baru! 178 Warga Tangerang Resmi Ganti Kolom Agama di KTP Jadi Penghayat Kepercayaan
-
Persita Gebrak Super League! Empat Kemenangan Beruntun Bawa Pendekar Cisadane ke Peringkat 2
-
Setelah Cesium-137 Ditemukan, Iklim Investasi Banten di Ujung Tanduk?
-
BRI Dukung Indonesia Mendunia Lewat Ajang Balap Motor Bergengsi MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner DBFOODS untuk Perkuat Branding hingga Pasar Global