Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 09 Desember 2020 | 19:38 WIB
Habib Rizieq dan Laskar FPI ditembak mati polisi

SuaraBanten.id - FPI mencurigai Laskar Habib Rizieq disiksa sebelum tewas ditembak. Sebab di tubuh jasad Laskar FPI ada tanda-tanda penyiksaan.

Hal itu disampaikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI). FPI menemukan fakta terbaru terkait kondisi enam jenazah laskar pengawal Habib Rizieq Shihab yang ditembak Polisi, pada Senin (7/12/2020) dini hari kemarin.

FPI juga mengumumkan 6 pengawal Habib Rizieq yang merupakan Laskar FPI ditembak mati dengan ditembak ke arah jantung. Bahkan polisi tembak Laskar Habib Rizieq dari jarak dekat.

Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar menyatakan ditemukan kejanggalan dalam kematian laskar FPI yang disebut mereka sebagai syuhada atau pejuang Islam.

Baca Juga: Klaim Laskar Diberondong dari Dekat, FPI: Peluru Menyasar Semua ke Jantung

"Pada tubuh sebagian besar para syuhada terdapat tanda-tanda penyiksaan," kaya Aziz dalam surat pernyataan FPI.

Aziz pun menyebut kejanggalan-kejanggalan dalam kematian 6 laskar Habib Rizieq.

Kejanggalan pertama, ditemukan lubang lebih dari 1 dalam jasad laskar FPI itu.

"Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru," kata Aziz.

Enam jenazah pengawal Habib Rizieq akhirnya diperkenankan dibawa pulang dari RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020). [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]q

Aziz juga menjelaskan jika 6 laskar FPI ditembak dari jarak dekat. Hal itu diketahui dari seorang ahli saat pemandian jenazah.

Baca Juga: Laskar FPI Tewas Ditembak Polisi, Munarman: Semua Tepat Mengarah ke Jantung

"Tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran. Yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," kata Aziz.

Informasi yang didapat SuaraJakarta.id lima jenazah laskar FPI itu dimakamkan di Ponpes Agrokultural Markaz Syariah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ke lima orang yang dimakamkan itu yakni Andi Oktiawan, Faiz Ahmad Syukur, Ahmad Sofiyan alias Ambon, Muhammad Suci Khadavi dan Lutfi Hakim. Sedangkan, satu orang lagi dimakamkan keluarganya bernama Reza.

Berikut pernyataan lengkap FPI

Untuk meluruskan beberapa informasi yang banyak beredar di media sosial tentang kondisi jenazah 6 orang syuhada Laskar Pembela Islam, maka perlu kami sampaikan sebagai berikut:

Untuk meluruskan beberapa informasi yang banyak beredar di media sosial tentang kondisi jenazah 6 orang syuhada Laskar Pembela Islam, maka perlu kami sampaikan sebagai berikut:

Pertama, setelah melalui proses yang alot selama lebih dari 24 jam, akhirnya jenazah bisa diserahkan dari pihak RS Polri kepada pihak keluarga dan kuasa hukum keluarga

Kedua, kami ucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang sudah membantu dalam pengurusan jenazah para syuhada tersebut, khususnya kepada Bpk. M Romo Syafe' dan Bpk. Fadli Zon yang dengan secara langsung turun ke RS Polri untuk memastikan jenazah bisa diserahkan kepada pihak keluarga sampai dengan keluarnya jenazah terakhir dari RS Polri.

Demikian juga kepada pihak Komnas HAM yang telah membantu menghubungi pihak RS Polri dan pihak pihak lain yang secara terbuka maupun tertutup telah membantu pengurusan jenazah tersebut. Semoga Allah membalas amal soleh dari antum semua.

Ketiga, terkait kondisi jenazah, perlu kami sampaikan informasi sebagai berikut :

  1. Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari 1 lubang peluru.
  2. Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua
    tembakan mengarah ke jantung para syuhada.
  3. Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah,
    bahwa para syuhada ditembak dari jarak dekat.
  4. Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan kearah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang.
  5. Bahwa pada tubuh sebagian besar para syuhada, terdapat tanda tanda bekas penyiksaan.

Untuk sementara 5 point itu dulu yang bisa disampaikan terkait kondisi fisik jenazah para syuhada.

KH. Ahmad Shabri Lubis, S.Pd.I
(Ketua Umum)

H. Munarman, SH
(Sekretaris Umum)

Load More