SuaraBanten.id - Habib Rizieq Shihab yang pulang ke Indonesia beberapa saat lalu menyebut akan membuat gebrakan baru. Imam Besar Front Pembela Islan itu mengaku siap menempuh rekonsiliasi dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tapi, ia mengajukan beberapa persyaratan terkait dengan rencananya ingin berdialog terbuka dengan pemerintah. Salah satu yang diminta, yakni tidak ada upaya kriminalisasi jika rekonsiliasi itu disepakati rezim Jokowi.
Habib Rizieq melalui Front TV, mengatakan FPI dan pendukungnya membuka rekonsiliasi dengan pemerintahan Jokowi via dialog.
“Kalau beda pendapat jangan main tangkap, jangan main ditersangkakan. Beda pendapat ayo duduk bersama, adu argumentasi, adu alasan, siapa yang kuat. Ini perlu dibuka pintu dialog. Teriak-teriak rekonsiliasi, mana mungkin digelar tanpa ruang dialog dibuka. Buka dulu pintu dialognya baru rekonsiliasi," katanya seperti dikutip dari Hops.id--media jaringan Suara.com, Kamis (12/11/2020).
Habib Rizieq meyakini mereka para pengkritik pemerintah umumnya bukan cuma ngegas ke pemerintah saja. Pengkritik biasanya selain kencang kritik tapi juga punya solusi. Makanya dia meminta pemerintah tak alergi dengan para pengkritik.
“Pengkritik itu umumnya punya solusi. Pelajari dong, kalau baik diamankan, tak perlu membuat kegaduhan tingkat nasional,” katanya.
Habib Rizieq juga menyepakati adanya dialog dengan pemerintah. Namun sebelum dialog dilaksanakan, Habib Rizieq mensyaratkan akhiri kriminalisasi ulama, aktivis serta buruh dan mahasiswa. Setop kriminalisasi.
“Kita siap rekonsiliasi, siap damai, ahlan wasahlan. Tapi bebaskan para habaib dan aktivis kita. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith, Dr.Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Bambang Nur Hidayat. Bebaskan para buruh mahasiswa pelajar yang penuhi ruang tahanan,” ujar Habib Rizieq.
Setelah kriminalisasi itu dihentikan, maka Habib Rizieq siap dialog dengan pemerintah. Mau di mana pun kapan pun sampai berapa dialog dijadwalkan, Habib Rizieq bakal siap.
Baca Juga: Habib Rizieq: Kalau Beda Pendapat Jangan Main Tangkap dan Ditersangkakan!
“Kalau kemarin tidak adil, besok wajib adil. Kalau kemarin ingkar janji besok wajib tidak ingkar janji. Yang kemarin khianat besok nggak boleh khinat. Yang kemarin kriminalisasi, jangan lagi kriminalisasi, jangan lagi ada penista agama dilindungi seperti kemarin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Habib Rizieq menyinggung soal penerapan Revolusi Akhlak. Dia mengatakan jika Presiden Jokowi mau melaksanakan revolusi tersebut, maka Habib Rizieq tak ragu meminta pendukungnya untuk tunduk pada Jokowi.
“Kalau pemerintah lakukan dan laksanakan Revolusi Akhlak, kami siap dukung. Kalau Revolusi Akhlak dilakukan, kami siap tunduk pada aturan Anda (pemerintah). Kalau tidak adil, gelombang rakyat akan melawan ketidakadilan,” tegas Habib Rizieq.
Dia menegaskan FPI dan dirinya bukan memusuhi Pemerintah dan sebagainya. Habib Rizieq mengatakan musuh mereka adalah ketidakadilan.
“Sekali lagi kita yang ada di sini habaib, ulama, sekali lagi kita bukan musuh pemerintah. Kita bukan musuh negara, kita bukan musuh tentara, kita bukan musuh polisi,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Kejanggalan Kasus Tewasnya Siswa di Gading Serpong: CCTV Disebut Mati, Polisi Selidiki Bukti Ini
-
Benyamin Davnie Keluarkan Jurus 'Rayuan Maut' ke Pemkab Bogor, Untuk Solusi Atasi Sampah
-
Total Kerugian Capai Rp5 Miliar, Skandal Penipuan Modus Masuk Polisi di Polda Banten Kian Membesar
-
Sungai Ciliman Meluap: Banjir Rendam Rumah Warga Pandeglang Hingga 50 Cm
-
Tragis! Siswa Pahoa Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Sekolah, Ini Kata Polisi