Toko Online Jual 'Baju Gisel' Gara-gara Video Syur Mirip Gisella Anastasia

SuaraBanten.id - Video syur mirip artis Gisella Anastasia yang beredar di media sosial dua hari ini cukup bikin heboh publik.

Ada hal yang membuat kasus Gisella kali ini begitu viral. Ya, publik yakin bahwa perempuan di dalam video adalah Gisel, sapaan akrab Gisella Anastasia.

Keyakinan itu dilatarbelakangi kamar dan outer yang dipakai si perempuan di dalam video.

Outer berwarna hijau yang dikenakan perempuan dalam video itu disebut mirip kepunyaan Gisel.

Baca Juga: Ada Fakta Unik di Video Syur Mirip Gisel, Roy Suryo Minta Polisi Uji Lanjut

Warganet membuktikannya dengan foto Gisel saat tengah selfie gunakan outer yang dimaksud. Namun, foto yang sempat diunggah di Instagram tersebut sudah dihapus.

Gara-gara outer-nya ramai dibicarakan, salah satu online shop sampai menjual outer dengan nama 'baju Gisel'.

Bidik layar yang menunjukan olshop penjual 'baju Gisel' itu diunggah oleh akun Twitter @kementerianunyu. Di situ tertulis baju itu dijual dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 85 ribu.

"Setelah outfit Bu Tedjo, sekarang muncul outfit Gisel," tulis akun tersebut.

Cuitan akun Twitter tersebut sudah di-retweet hingga lebih dari 380 kali. Tanggapan juga terlihat mengalir deras di kolom komentar.

Baca Juga: Video Porno Mirip Jessica Iskandar Berdurasi 30 Detik

"Harusnya kan cuma yang hijau doang, kan nggak pake kaos," tulis warganet.

"Bentar lagi harganya jadi Rp 500 ribu," lanjut yang lain.

"Kenapa sih sampe kayak gini banget (emoji nangis)," komentar warganet.

Ini bukan kali pertama Gisel terseret isu skandal video syur. Pada tahun lalu, kejadian serupa juga menimpa ibu satu anak itu.

Kala itu, Gisel membantah dan melaporkan penyebaran video tersebut ke Polda Metro Jaya.

Tapi kali ini, warganet seolah yakin dengan beragam bukti yang ditunjukan jika perempuan itu sangat mirip dengan kekasih Wijin. Melihat kehebohan tersebut, Gisell mengaku tak bisa berkata-kata.

Kasus Gisella sekarang juga dibawa ke ranah hukum oleh seorang advokat bernama Pitra Romadoni. Dia membuat laporan karena khawatir video tersebut bisa ditonton anak-anak.