SuaraBanten.id - Ternyata, para sekuriti melakukan penertiban karena adanya penghuni yang memarkir mobil terlalu banyak atau melebihi kapasitas.
Kapolsek Cipondoh AKP Maulana Mukarom menjelaskan, penghuni tersebut memarkir mobilnya terlalu banyak, sehingga membuat warga sekitar resah.
"Penghuni itu mengontrak di salah satu rumah cluster Asia Green Lake. Dia memarkir mobilnya melebihi kapasitas dan kemudian ditegur warga tidak dihiraukan," ucapnya dihubungi SuaraBanten, Minggu (18/10/2020).
"Penghuni itu memarkir sekitar 10-15 mobil. Jadi banyak dan melebihi kapasitas rumahnya, makanya ditegur," sambungnya.
Karena tidak dihiraukan teguran warga, Maulana menyebutkan, peneguran juga sempat dilakukan sekuriti. Namun lagi-lagi tidak digubris.
Akhirnya, dia menuturkan, perisitiwa penertiban yang dilakukan puluhan sekuriti itu terjadi, pada Rabu (14/10/2020).
"Di situ penghuni tersebut tidak terima akhirnya terjadi dorong-dorongan, terus terjadi dugaan pemukulan (oleh sekuriti)," sebutnya.
"Kami mendapat informasi dari masyarakat, langsung bergerak ke lokasi dan mencoba mengamankan penghuni itu. Lalu yang bersangkutan membuat laporan polisi," tuturnya.
Maulana menuturkan, penghuni tersebut yang diduga mendapatkan pukulan ternyata berstatus mahasiswa. Dia juga memiliki bisnis jual beli mobil.
Baca Juga: VIRAL Satpam Green Lake City Keroyok Penghuni Buka Showroom Mobil di Rumah
"Dan ternyata yang bersangkutan selain mahasiswa, juga bisnis jual beli mobil. Yang disayangkan markir mobil terlalu banyak apalagi itu di cluster," ungkapnya.
Namun karena adanya dugaan pemukulan, Maulana menuturkan, kasus itu sedang dalam penyelidikan Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Cipondoh.
"Masih sedang dalam penyelidikan terkait dugaan pemukulan ini," katanya.
Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution
Berita Terkait
-
VIRAL Satpam Green Lake City Keroyok Penghuni Buka Showroom Mobil di Rumah
-
Adik Dibacok, Nus Kei Menuju Jakbar Saat Anak Buah John Kei Serang Rumahnya
-
Proses Rekonstruksi Penyerangan Kelompok John Kei ke Kediaman Nus Kei
-
Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Kasus Penyerangan John Kei terhadap Nus Kei
-
Anak Buahnya Positif Sabu dan Ekstasi, Bagaimana Tes Urine John Kei?
Terpopuler
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
- Liga Inggris Seret Nenek ke Meja Hukum: Kisah Warung Kopi & Denda Ratusan Juta yang Janggal
- Deretan Kontroversi yang Diduga Jadi Alasan Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha
Pilihan
-
Danantara Tunjuk 'Ordal' Prabowo jadi Komisaris Utama PGN
-
Jangan Tertipu Tampilan Polosnya, Harga Sneaker Ini Bisa Beli Motor!
-
Tom Haye ke Persib, Calvin Verdonk Gabung ke Eks Klub Patrick Kluivert?
-
Alasan Federico Barba Terima Persib, Tolak Eks Klub Fabio Grosso
-
Siapa Federico Barba? Anak Emas Filippo Inzaghi yang Merapat ke Persib
Terkini
-
Cetak Rekor, 65% Dana Wholesale BRI Berbasis ESG
-
5 Perusahaan di Tangerang Terancam Pidana
-
5 Fakta Kasus Polisi Lempar Helm ke Pelajar: Bermula dari 'Knalpot Brong' Hingga Korban Kritis
-
BRI Terus Dorong UMKM, Penguatan Ekonomi Level Grassroot Mencapai 80,32 Persen
-
Polda Banten Akui Anggota Samapta Sebabkan Pelajar Kritis, Terekam CCTV Lemparkan Helm