Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 06:52 WIB
Sejumlah mahasiswa Aliansi Geger Banten menggelar aksi solidaritas untuk meminta agar 14 kawannya dibebaskan di perempatan lampu merah Ciceri, Kota Serang, Kamis (15/10/2020). [Suara.com/Sofyan]

"Tadi kita periksa badan maupun bawaan mereka, karena untuk melindungu dari penyusup. Jadi ini untuk kebaikan mereka juga, untuk menjaga dan melindungi mereka juga," kata Wakapolres.

Mirodin menjelaskan, hal itu dilakukan mengingat pihaknya telah menemukan benda-benda berbahaya yang dibawa sejumlah orang saat akan menggelar aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Meski demikian, pihaknya tidak menemukan adanya barang-barang berbahaya yang dibawa oleh massa aksi Aliansi Geger Banten saat menggelar aksi solidaritas kali ini.

"Jadi kemarin-kemarin ada beberapa temuan, satu tas berisi batu dan air keras, terus bensin. Itu tujuannya apa? Kami berupaya melindungi segenap elemen masyarakat yang berorasi. Tapi untuk hari ini ga ditemukan benda-benda berbahaya," tukasnya.

Baca Juga: Syahganda dan Jumhur Jadi Tersangka, Rachland: Gampang Uji Kebenarannya

Ia berpesan, agar masyarakat yang akan menggelar aksi unjuk rasa tetap mematuhi prosedur yang ditentukan undang-undang.

Selain itu, masih belum berakhirnya masa pendemi, diharapkan turut menjadi perhatian masyarakat yang akan menggelar aksi unjuk rasa.

"Tolong separuh jalan jangan dipakai, silahkan unras, tapi sesuai prosedur. Jangan melewati waktu yang sudah ditentukan. Dan karena pandemi masih ada, protokol kesehatan harus juga dipatuhi," tandasnya.

Kontributor : Sofyan Hadi

Baca Juga: Tengku Zul Sebut Dalang Asing Benar-benar Ada, Sindir Demo UU Cipta Kerja?

Load More