SuaraBanten.id - Ancaman tsunami setinggi 20 meter mengintai wilayah perairan Selatan Jawa. Hal itu berdasarkan hasil riset peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Terkait hal ini, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana mengatakan, tiga alat pendeteksi dini tsunami yang ada di Provinsi Banten mengalami kerusakan.
Menurutnya, alat Early Warning System (EWS) atau pendeteksi dini tsunami yang dibangun BMKG Pusat di Perairan Banten saat ini belum berfungsi dengan maksimal.
"Dan kemaren dari BMKG juga sudah cek itu, memang ada beberapa yang tidak berfungsi. Ada sekitar 3 yang tidak berfungsi. Di Pasauran, Labuan dan Panimbang itu tidak berfungsi," ucap Nana saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon, Senin (29/9/2020).
Dengan rusaknya 3 alat pendeteksi dini tsunami di Perairan Banten, disampaikan Nana, jika hal itu berarti semua alat pendeteksi dini tsunami atau EWS di Provinsi Banten mengalami kerusakan. Dikarenakan baru ada 3 alat yang terpasang di Perairan Banten.
Padahal menurutnya, sebagai salah satu jalur megatrust berdasarkan peta potensi tsunami, ditambah tsunami akhir 2018 yang diakibatkan longsoran Gunung Anak Krakatau, serta adanya permodelan riset yang dilakukan pihak ITB. Justru hal itu harus menjadi penguatan mitigasi di Provinsi Banten agar tidak menimbulkan kecemasan bagi masyarakat pesisir Banten.
"Tinggal bagaimana mengedukasi agar respon masyarakat cepat. Bisa melalui monitoring, desiminasi ataupun sosialisasi ke masyarakat tentang adanya potensi. Karena kita tidak pernah tau siapapun kapan akan terjadi gempa. Nah ini yang seharusnya membuat kita waspada, tapi jangan juga jadi rasa cemas masyarakat," ungkapnya.
Untuk itu, diakui Nana, pihaknya akan berkirim surat ke BMKG Pusat terkait hasil monitoring yang dilakukan pihaknya terhadap semua alat pendeteksi dini tsunami di perairan Banten. Sehingga hal itu bisa menjadi perhatian untuk segera memperbaiki hal tersebut.
"Dan kita akan berkirim surat ke BMKG Pusat. Tentunya ini harus jadi perhatian kita, terutama BMKG untuk segera melakukan pemulihan," tandasnya.
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Percepat Pembangunan Jalur Evakuasi Tsunami Ujung Genteng
Kontributor : Sofyan Hadi
Berita Terkait
-
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi dengan Wajah Baru
-
Pembangunan Jembatan Asthara Skyfront City Dimulai, Hubungkan Dua Wilayah Tangerang
-
Skandal Terlupakan? Sepatu Kets asal Banten Terpapar Radioaktif Jauh Sebelum Kasus Udang Mencuat
-
Tapak Suci SMK Skill Village Islamic School Sabet Prestasi di Banten Pencak Silat Competition 2025
-
Cegah Pencemaran, TPA di Jabodetabek Diminta Tutup Tumpukan Sampah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pekerjakan 583 TKA Ilegal, Kemnaker Denda Perusahaan Banten Rp588 Juta
-
Cerita Julian: 1 Tahun Lagi Bebas, Sudah Siap Buka Lapangan Kerja Lewat Keahlian Baru dari Penjara
-
Fakta Mengejutkan! Lebih dari 400 Kasus HIV/AIDS Serang, Mayoritas Disumbang Kaum Gay?
-
MoU 5 Asosiasi Syariah, Didorong Jadi Pusat Kolaborasi Nasional
-
BRI Tegaskan Kapasitas Pembiayaan Besar dengan Fasilitasi Rp5,2 Triliun bagi SSMS dan Industri Sawit