Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Jum'at, 25 September 2020 | 23:09 WIB
Ilustrasi pemakaman melalui protokol Covid-19. (Suara.com/Bagaskara).

SuaraBanten.id - B (59) buruh yang positif Covid-19 setelah memandikan tetangganya, diketahui akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan secara covid-19.

Saat meninggal, almarhum berstatus suspeck dan dimakamkan sesuai protokol covid-19. Karenanya, keluarga dan masyarakat tidak mendekat ke lokasi pemakaman, selain ada larangan, mereka sudah sadar akan protokol pemakaman di masa pandemi covid-19.

"Adapun beliau meninggal dilakukan dengan protokol kesehatan, dimandikan, sampai dimakamkan menggunakan protokol covid-19. Warga tidak ada yang mendekat, tapi jadi saksi," kata perwakilan keluarga almarhum B, Dede Dea Ferdhiyana (28), melalui selulernya, Jumat (25/09/2020).

Pria yang akrab disapa Dea ini menceritakan bahwa almarhum dikenal sebagai orang baik, guru agama dan selalu perduli kepada masyarakat di sekitar rumahnya.

Baca Juga: Bunuh Istri, Anak dan Ponakan di Barak Kelapa Sawit, Suami Ngaku Kerasukan

Sehingga ketika ada tetangga yang meninggal dunia dia membantunya, meski tanpa diminta.

Sebelum meninggal, Dede memastikan almarhum benar telah memandikan jenazah tetangganya.

Baik almarhum B beserta keluarganya tidak mengetahui riwayat penyakit yang diderita jenazah semasa hidupnya.

"Jadi almarhum B riwayatnya beliau mandiin yang meninggal, nah pas terakhir itu, terhitung dua minggu setelah memandikan jenazahnya. Kita enggak tahu yang meninggal itu sakit apa, kita enggak pernah tahu," terangnya.

Meski almarhum berstatus suspeck, pihak keluarga segera berkomunikasi dengan kelurahan dan kecamatan, untuk dilakukan swab.

Baca Juga: Wagub: Seketat-ketatnya Protokol Cuma 20 Persen Kurangi Corona di Jakarta

Namun baru Kamis, 24 September 2020 kemarin pemeriksaan dilakukan oleh tim Satgas Covid-19 Kota Serang kepada seluruh keluarga almarhum B.

"Dijanjiin Senin, Selasa juga enggak datang. Jadinya hari ke empat, dokter mentracking beliau memandikan siapa, sementara beliau tidak tahu tetangganya sakit apa. Kita belum dapat info dari satgas kapan keluarnya, dua sampai tiga hari hasilnya keluar, ada keterangan itu, kemungkinan Senin atau Selasa (keluar hasil swabnya)," tutupnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More