SuaraBanten.id - Perubahan iklim yang terjadi di dunia memengaruhi petani Indonesia. Pakar mengatakan ada dua jurus jitu untuk bisa menangkalnya. Apa itu?
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan penerapan kombinasi kearifan lokal dan kemajuan teknologi dapat membantu petani mempertahankan produksi saat menghadapi dampak perubahan iklim.
"Kombinasi kearifan lokal diperkuat teknologi, itu bagus sekali. BMKG pastikan memasok info cuaca dan petani bisa mengantisipasi," katanya saat webinar Program Kampung Iklim Untuk Membangun Kemandirian Pangan Masyarakat di Sekitar Hutan oleh Universitas Brawijaya diakses dari Jakarta, Rabu (19/8/2020).
Menurut dia, kisaran suhu udara pada masa praindustri mengalami kenaikan sistemik, melompat dalam 30 tahun terakhir. Hal itu, ciri-ciri terjadi perubahan suhu udara.
Baca Juga: Gerakan Satu Rumah Satu Padasan Cegah COVID-19, Pakai Metode Kearifan Lokal
"Itu fakta dan berbasis data. Dan kenaikan air laut diukur benar oleh instansi terkait. Itu juga fakta," ujar dia.
Fakta lain dari perubahan iklim, katanya, adanya kejadian ekstrem, baik hujan maupun iklim, seperti kekeringan ekstrem.
Terkait dengan kejadian itu semua, ia menegaskan berbasis data.
Dalam 15 tahun terakhir terjadi peningkatan sekitar 30 ppm sehingga mengakibatkan suhu naik dan curah hujan meningkat dalam kondisi ekstrem yang semakin sering terjadi.
Pohon yang ditebang menghilangkan hijau daun yang berfungsi penyerap karbon dioksida (CO2) justru hilang, sehingga menyebabkan gas tersebut menjadi liar di udara.
Baca Juga: Maksimalkan Sumber Daya Alam, Bantul Kembangkan Usaha Produksi Garam
Praktik pertanian pun, menurut Dwikorita, juga menyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK), termasuk persawahan yang menggunakan pupuk, kotoran sapi yang melepaskan gas metan, ranting pohon yang dipangkas ikut melepaskan emisi sehingga memang bervariasi.
Berita Terkait
-
BRI Life Berikan Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani dan UMKM di Jawa Barat
-
Jelang Libur Nataru, BMKG Imbau Waspada Cuaca Ekstrem di Labuan Bajo
-
6 Fakta Petani Milenial Dapat Gaji Rp10 Juta
-
Petani Tembakau Ngadu ke #LaporMasWapres Terkait Rancangan Permenkes
-
Adu Pendidikan Melody vs Raffi Ahmad, Siapa Lebih Cocok Jadi Ikon Petani Milenial?
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen
-
5 Produk yang Dijual di Blibli