Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 17 Juli 2020 | 15:32 WIB
Bocah berusia 8 tahun asal Serang, Teguh Wijaya, menjalani perawatan di RS Hermina. [Foto: Bantennews.co.id]

SuaraBanten.id - Teguh Wijaya, bocah asal Kampung Singa Padu, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, kini hanya bisa terbaring lemas di rumah sakit.

Bocah berusia 8 tahun itu mengalami luka bakar cukup serius hingga bagian bawah perut.

Luka itu setelah ia terperosok ke dalam tumpukan limbah padi yang tengah terbakar, Kamis (16/7/2020) sore.

"Luka bakarnya serius. Ini saya langsung bawa ke RS Hermina untuk mendapatkan perawatan," kata M Aslan, orang tua korban kepada BantenNews—jaringan Suara.com—Jumat (17/7/2020).

Baca Juga: Cari Mangsa di Medsos dan Ngaku PNS Banten, Lukman Tipu Ratusan Janda

Teguh terperosok saat melintas di atas tumpukan kulit padi yang terbakar.

Tanpa diduga, ternyata di dalam tumpukan tersebut masih menyimpan bara hingga membakar kulit kaki.

Korban yang jatuh karena rasa panas pada kulit semakin membuat luka bakar merambat pada bagian bawah perut.

"Seharusnya jangan dibuang di pinggir jalan. Itu kan tempat warga melintas," ujar Aslan.

"Limbah kulit padi itu dibuang dari penggilingan padi kampung tetangga untuk meratakan tanah di situ," paparnya.

M. Aslan yang juga Ketua RT 01 RW 01, Kampung Singa Padu, Desa Kebon Ratu, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang hanya mengelus dada atas musibah yang menimpa anaknya.

Baca Juga: Ngaku PNS, Kuli Proyek Pacari Ratusan Janda Muda, Kuras Harta Korban

Pihak rumah sakit RS Hermina menyarankan agar dilakukan operasi mengangkat kulit yang terbakar. Namun pihak keluarga tak memiliki biaya pengobatan.

"Semoga ada jalan terbaik," kata Aslan, berharap.

Pantauan di lokasi, berkarung-karung limbah kulit padi dibuang di pinggir jalan sekitar 150 meter menuju pemukiman warga.

Lokasi tersebut kini sudah dipasang garis polisi.

Load More