Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 05 Juli 2020 | 19:55 WIB
Ratusan orang Banten dari kiyai demo RUU HIP. (Suara.com/Sofyan Hadi)

SuaraBanten.id - Ratusan orang Banten dari kiyai sampai ormas mengancam mengepung Gedung DPR Jakarta jika Rancangan Undang-undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) tidak dibatalkan. Mereka klaim akan demo ke Jakarta.

Mereka demo di Alun-alun Barat Kota Serang, Minggu (5/7/2020) sore.

Presidium Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang, Kiyai Enting Abdul Karim menyesalkan penundaan pembahasan terhadap RUU HIP.

"Kami sesalkan pemerintah malah menunda. Karena keinginan umat, keinginan masyarakat itu bukan menunda, tapi membatalkan," ucapnya kepada awak media seusai aksi.

Baca Juga: Suasana Apel Siaga Ganyang Komunis di Lapangan Ahmad Yani Jakarta Selatan

"Pancasila itu sudah final. Nggak perlu ditafsirkan ke sana ke mari, karena itu sudah jadi dasar bangsa ini. Kita minta agar itu dibatalkan, nggak perlu dibahas-bahas lagi. Masih banyak yang perlu diurus, ga usah ngurus itu dulu," ungkapnya.

Selain itu, ia pun meminta agar aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas inisiator dari RUU HIP. Karena sudah dianggap akan merubah tatanan berbangsa dan bernegara.

"Ini sudah menjadi pengkhianatan bagi bangsa ini. Maka kami menuntut inisiatornya diusut tuntas secara hukum yang berlaku. Karena ini termasuk makar," ujarnya.

Hal senada turut disampaikan Ketua Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM) Kota Serang, Kiyai Jawari yang menambahkan, siapapun anggota DPR RI ataupun parpol yang bersikeras ingin mengesahkan RUU HIP, sudah termasuk kedalam makar yang sesungguhnya.

"Itulah makar nomor satu yang ingin menghancurkan negara. Maka kita harus lawan. Kalau mereka memaksakan diri, sebaiknya bubarkan saja dewan, karena bukan mengatasnamakan rakyat kalau begitu. Dan partai manapun yang ingin memaksakan diri, bubarkan saja partainya," kata Kiyai Jawari.

Baca Juga: Demo Tolak RUU HIP di Medan Memanas, Massa PA 212 Bakar Spanduk Palu Arit

Diterangkannya, jika saat ini yang harus dilakukan oleh pemerintah bukan mengotak-ngatik Pancasila. Melainkan mengamalkan Pancasila secara utuh.

"Harga mati (pancasila), ga usah dikotak-katik. Yang dibutuhkan itu pengamalan, karena pemerintah belum mengamalkan pemerintah secara utuh," ungkapnya.

Bahkan, dengan lantang ia menegaskan, jika pembahasan RUU HIP tetap dilanjutkan bahkan sampai nanti disahkan. Maka besar kemungkinan umat Islam di Indonesia akan merangsek ke Jakarta untuk menduduki gedung DPR RI.

"Kalau memaksakan diri, kemungkinan besar umat Islam akan mengepung parlemen, tidak menutup kemungkinan. Dan kami siap untuk komandon di wilayah Banten," tukasnya.

Kontributor : Sofyan Hadi

Load More