SuaraBanten.id - Puluhan tahun menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji, Sarwiyah (73) warga Lingkungan Pesanggrahan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten harus ihklas gagak berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2020 ini.
Hal itu lantaran keputusan pemerintah pusat melalui Menteri Agama yang membatalkan ibadah haji 2020 ini.
Ditemui di kediamannya, Sarwiyah mengatakan, keinginannya untuk melaksanakan rukun Islam kelima sudah ada sejak 30 tahun lalu. Namun apa daya, wabah Covid-19 yang menjadi pandemi dunia membuat pemerintah mengambil keputusan membatalkan pemberangkatan haji tahun ini.
“Ibu mah gimana rombongan saja. Sekarang mah ikhlas saja. Kata pemerintah tahun depan, ya tahun depan, kalau katanya sekarang (tahun ini) ya ikut aja. Yang penting mah sehat aja dulu, biar tahun depan bisa berangkat,” katanya Sarwiyah sebagaimana dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: DPR : Dana Haji Hanya untuk Kepentingan Jamaah, Bukan untuk yang Lain
Padahal, kata Sarwiyah, dirinya sudah menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk persiapan haji. Ia mengaku awal tahun lalu mendapatkan surat terkait kepastian pemberangkatan.
“Dari mulai paspor, manasik, terus balang (lempar) jumrah. Baju juga dari batik, yang hitam baju ihram juga udah siap. Terus kemarin dapat surat Juni berangkat, tapi gagal gara-gara corona,” katanya.
Sarwiyah menuturkan, niatan untuk pergi haji sudah ada sejak 30 tahun lalu. Bahkan dirinya harus rela banting tulang demi mewujudkan cita-citanya tersebut.
“Sejak almarhum (suami) meninggal, ibu sudah punya niatan. Ibu greget pengen naik haji. Makanya ibu rela usaha dari mulai dagang (jualan) uduk sama pecel sampai jadi tukang urut. Ibu juga ikut arisan, setiap narik dibeliin emas,” tuturnya.
Akhirnya, pada 2012 silam, dirinya mendaftarkan diri sebagai peserta haji reguler dengan menyetorkan dana sebesar Rp 25 juta kepada salah satu lembaga perbankan syariah.
Baca Juga: Gagal Ibadah Haji, Mantan Kapolresta Yogyakarta Sampaikan Hal Ini
Namun, penantian lama untuk bisa pergi mengunjungi Kabah harus sirna. Dirinya terpaksa harus menunggu satu tahun ke depan untuk bisa mengabulkan impiannya.
“Pasrah saja ibu mah,” singkatnya.
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Ratu Zakiyah-Najib Unggul Quick Count, Direktur Tim Pemenangan: Masyarakat Ingin Perubahan
-
PSU Kabupaten Serang: Andika-Nanang Kalah Telak di Kandang Ratu Zakiyah
-
Ratu Zakiyah-Najib Menang 76 Persen Hasil Real Count Tim Pemenangan
-
Bawaslu RI Dalami Keterkaitan 12 Orang Pelaku Politik Uang dengan Tim Kampanye di Serang
-
BRImo Tambahkan Fitur Dua Bahasa, Makin Mudah Digunakan