SuaraBanten.id - Kegetiran masih terlihat di raut muka Amin (35), seorang buruh serabutan yang sudah beberapa waktu terakhir memilih tinggal di gubuk tak layak huni di Kampung Wedas Nenggang, Desa Sindangsari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.
Sambil menahan rasa sakit yang dideritanya di bagian kakinya, Amin tetap berusaha tegar menjalani nasibnya saat ini yang terkadang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Petir. Mengenai sakit di kakinya, Amin mengaku tak tahu penyakit yang membuat kaki kirinya membengkak kemerahan dan menyebabkan kulit mengelupas lantaran tak memiliki BPJS untuk berobat.
Tinggal di gubuk berukuran 2x2 meter berdingdingkan seng, terpal dan karung bekas di bawah anyaman daun kelapa terpaksa dilakoninya. Tak ada kamar mandi bahkan ruang tamu seperti layaknya rumah pada umumnya. Untuk keperluan mandi, cuci, kakus, Amin ikut ke tempat pemandian umum di kampungnya.
Diakuinya, gubuk yang ditempatinya bersama sang istri dan satu anaknya yang masih balita, dibuat sendiri. Pun gubuk itu berdiri bukan di atas tanah miliknya. Diakui Amin, gubuk itu dibangun di atas tanah milik sebuah perusahaan. Lokasi gubuknya sendiri berdekatan dengan empang, kebun kangkung dan pohon bambu.
Baca Juga: Data Orang Miskin Mendadak Bertambah Kalau Pemerintah Mau Salurkan Bantuan
"Gubuk dapat bikin sendiri, sehari-hari biasa nyangkul lahan PT (perusahaan) digarap aja. Jualan daun singkong di pasar atau kuli panggul, sehari paling dapat Rp 50 ribu kalau lagi sehat," kata Amin saat ditemui di kediamannya pada Selasa (12/05/2020).
Bekerja sebagai buruh serabutan, kerap kali membuat penghasilannya tak menentu. Saat menjadi kuli panggul di Pasar Petir, Amin bisa menghasilkan Rp 50 ribu per hari. Sedangkan dari pekerjaan sampingan menjadi petani singkong tak juga mendapatkan penghasilan yang pasti.
Singkong yang ditanam Amin tidak dilakukan di tanah miliknya. Dia memanfaatkan lahan orang lain untuk ditanami singkong. Dari cocok tanam itu, daunnya dipetik kemudian dijual. Sedangkan, umbinya dipanen kemudian dijual jika sudah saatnya tiba.
Kehidupan Amin sendiri saat Pandemi Corona tak lagi berkumpul bersama anak dan istrinya. Lantaran kondisi ekonomi yang makin sulit dan tak menentu, istri dan anaknya terpaksa diungsikan ke rumah orang tuanya. Langkah itu dilakukan Amin lantaran kesulitan mencari nafkah di tengan kondisi seperti saat ini.
Amin bercerita, Senin (11/5/2020), sempat mendapat pesanan daun singkong. Namun saat dikirim ke rumah sang pemesan, daun singkong tersebut batal dibeli.
Baca Juga: Kisah Eros Jatuh Miskin saat Wabah Corona, Akhirnya Jadi Manusia Karung
"Tadinya istri tinggal di sini (gubuk), sekarang dititip ke rumah mertua karena enggak ada beras. Kemarin jual daun singkong untuk beli obat, pas dibawa enggak diterima sama yang mesen," katanya.
Berita Terkait
-
Bawaslu RI Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Politik Uang di PSU Pilkada Serang
-
Elemen Buruh Bertemu Dasco dan Seskab Teddy, Bahas Satgas PHK hingga Peringatan May Day
-
Tukar Pikiran Soal Mitigasi PHK, Dasco Bertemu dengan Pimpinan Organisasi Buruh
-
Gus Ipul Gagas Wisuda Keluarga Miskin, Simbol Keluar dari Garis Kemiskinan
-
Review Novel 'The Grapes of Wrath': Melawan Nasib, Mencari Keadilan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Ratu Zakiyah-Najib Menang 76 Persen Hasil Real Count Tim Pemenangan
-
Bawaslu RI Dalami Keterkaitan 12 Orang Pelaku Politik Uang dengan Tim Kampanye di Serang
-
BRImo Tambahkan Fitur Dua Bahasa, Makin Mudah Digunakan
-
Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Kabupaten Serang Diprediksi Menurun
-
Dua Orang Tim Andika-Nanang Pelaku Politik Uang Ditangkap di Cikeusal