SuaraBanten.id - Siti Amelia (20) sedang membereskan dagangannya jelang buka puasa di hari kelima pada Rabu (29/4/2020) sore. Meski Pandemi Covid-19 mewabah, dia tak mau kehilangan momen untuk mendapatkan penghasilan lebih dari berdagang takjil atau makanan pembuka puasa.
Berbagai macam takjil mulai dari gorengan, cilok, kolak, bacang hingga ketan bintul dijajakannya di atas sebuah meja di pinggir Jalan KH Abdul Latif, atau dari arah Cimuncang menuju ke Pasar Rau, Kota Serang. Aktivitas tersebut sudah dilakoninya dari selepas Asar hingga waktu buka puasa tiba.
Amel, panggilan akrabnya, merupakan satu dari beberapa pedagang takjil yang masih bertahan untuk tetap berjualan di tengah pandemi Covid-19, demi bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Diakuinya, sejak berjualan takjil dari tahun 2015, momen bulan Ramadan kali ini merupakan yang paling sepi. Musim penghujan dan wabah Covid-19 menurutnya, sangat mempengaruhi sepinya para pembeli.
Baca Juga: Ditegur Satpol PP, Penjual Takjil Malah Tendang Dagangan
"Sekarang sih biasa-biasa saja, karena Corona. Awal buka hari pertama sih lumayan ramai, tapi sekarang sudah sepi," katanya saat ditemui pada Rabu (29/4/2020) sore.
Jika biasanya pada momen Ramadan di tahun sebelumnya, ia bisa mendapat keuntungan hingga Rp 350 ribu per hari dari berjualan takjil, kini untuk mendapatkan separuhnya saja dirasa susah.
"Iya kalau dulu, bisa dapet Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu sehari. Kalau sekarang mau dapet Rp 150 ribu aja susah. Sudah mah Corona, ditambah suka hujan sore-nya. Jadi yang beli mungkin malas keluar," katanya.
Amel mengakui, sehari-hari bekerja di sebuah coffee shop yang ada di Kota Serang. Meski begitu, Amel mengaku sejak SMA selalu memanfaatkan Ramadan untuk berjualan takjil karena ingin meringankan beban orang tua.
"Malam sih saya kerja, jadi sorenya saya jualan. Ini dagangan uwa (Paman), saya cuma jualin aja. Lumayan buat bantu-bantu, tambah-tambah ke orang tua," ujarnya.
Baca Juga: Warga Acuhkan Corona Demi Takjil, Kepala BI Malut: Bom Waktu Makin Tersebar
Meski merasa cemas dengan Wabah Covid-19 yang kini mulai menjangkit di Kota Serang, namun ia mengaku akan terus berjualan takjil seperti yang dilakukannya di kala Bulan Puasa sebelumnya.
Berita Terkait
-
Kejutan STY! Wonderkid MU Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Apa Kelebihannya?
-
Kapan Ramadhan 2025? Simak Perkiraan Tanggal dan Fakta Menariknya!
-
Warisan 'Nama' Moerdiono Buat Iqbal Ramdhan, Sederhana tapi Punya Makna Besar
-
KPU Kota Serang Dipolisikan Demokrat, Dituding Sengaja Hilangkan Data C Hasil Pemilu
-
Gerindra-PKS Duetkan Budi Rustandi dan Nur Agis Aulia di Pilkada Kota Serang 2024
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen
-
5 Produk yang Dijual di Blibli