SuaraBanten.id - Wali Kota Serang, Banten, Syafrudin mengklaim kematian Yuli Nurmelia (43), warga Lontar Baru, Kota Serang, Banten bukan karena kelaparan, tapi lantaran sudah takdir.
Padahal sebelumnya dilaporkan, Yuli sempat kelaparan dan sudah tidak makan selama dua hari kepada media massa. Ibu empat anak itu meninggal dunia pada Senin (20/4/2020) siang.
Menanggapi kematian warganya, Syafrudin berpendapat bahwa Yuli meninggal bukan karena kelaparan.
"Meninggalnya ibu Yuli bukan karena kelaparan, pertama karena takdir," kata Syafrudin dikutip dari Bantennews--jaringan Suara.com, Rabu (22/4/2020).
Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku 24 April, Pemudik: Kami Tetap Jalan Tanggal 23
Syafrudin mengaku telah mengirim utusan untuk takziah ke rumah duka.
Berdasarkan informasi dari suami almarhum yang disampaikan kepada salah satu utusan sang Walikota, bahwa Yuli sering sakit kepala.
Meskipun begitu, Walikota Serang mengatakan dirinya tidak mendapatkan informasi bahwa ada penyakit bawaan lain yang diderita almarhum.
"Kedua, menurut informasi suaminya, melalui utusan yang semalam takziah, istrinya sering sakit kepala," kata Syafrudin.
Wali Kota Serang menjelaskan, begitu mendapat laporan Yuli pingsang, ia langsung menelpon kepala dinas agar ibu itu dibawa ke puskesmas terdekat. Namun, nyawa Yuli tidak tertolong saat dalam perjalanan.
Baca Juga: Update Corona RI Rabu 22 April: 71 Pasien Sembuh, 19 Orang Meninggal
"Kesimpulannya, almarhumah ini bukan meninggal karena kelaparan," ucap Syafrudin.
Atas nama pribadi dan Pemkot Serang, Syafrudin menyampaikan turut berduka cita atas kematian Yuli. Ia juga berdoa semoga almarhumah meninggal dalam husnul khotimah.
Sosok Yuli sempat viral setelah menceritakan keluh kesahnya yang hidup serba kekurangan, terlebih selama pandemi virus corona Covid-19.
Suami Yuli, Kholid yang bekerja sebagai pemulung sampah hanya bisa pasrah menerima kenyataan.
Sejak Pemprov Banten menetapkan KLB virus corona, sang suami tak lagi mendapatkan penghasilan hingga ia tak memiliki bahan apapun untuk dimasak.
"Sudah dua hari (belum makan). Benar, kalau bohong mah ngapain sih hanya Allah yang tahu," kata Yuli sambil menangis dikutip dari Kompas TV, Selasa (21/4/2020).
Yuli mengaku sudah mengajukan diri agar mendapatkan bantuan selama pandemi. Namun, pengajuannya ditolak karena dianggap masih diberikan gaji dari dinas.
Padahal, sang suami hanya seorang pegawai lepas yang dibayar per hari. Dalam sehari, ia mendapatkan upah sebesar Rp 25 ribu.
"Saya sudah ngajuin katanya kalau masih dapat gaji nggak dikasih," ungkapnya.
Ia mengeluhkan upahnya yang seringkali dipotong karena sakit. Saat ia izin, upah per hari yang harusnya ia dapatkan juga tidak diberikan.
Berita Terkait
-
Polisi Ungkap Motif Bullying Siswi SMP di Serang, Tak Terima Digosipkan Tak Perawan
-
Viral Video Bullying Siswi SMP di Serang, Keluarga Ungkap Korban Alami Trauma
-
Strategi Ratu Zakiyah Datangkan Artis Berhasil Tumbangkan Trah Ratu Atut Chosiah
-
Waspada Stroke, Kenali Gejala dan Penanganannya Sebelum Terlambat
-
Gelandang Serang Keturunan Batak Garang di Liga Norwegia, Ancaman Nyata Marselino Ferdinan?
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Program Special BRIguna Dalam Rangka HUT ke-129 BRI: Tersedia Suku Bunga Mulai dari 8,129%
-
Jadi Calon Bupati Serang, Ratu Zakiyah Tak Coblos Dirinya Sendiri, Kenapa?
-
Sikap Ramah dan Profesional CS BRI Bagi Penyandang Disabilitas Tuai Atensi Positif Publik
-
Malam Jelang Pencoblosan, KPU Cilegon Musnahkan 427 Surat Suara Rusak
-
Tinjau Penanganan Banjir di Tangerang, Al Muktabar Dorong Pembuatan Turap Permanen