SuaraBanten.id - Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang berlokasi di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang ditutup sementara. Penutupan objek wisata di kawasan barat Pulau Jawa tersebut dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona atau COVID-19.
Dengan penutupan TNUK, wisatawan tidak diperkenankan berkunjung terhitung dari 18 Maret 2020 hingga 28 Maret 2020.
"Ya (ditutup) selama dua minggu," kata Kepala Balai TNUK Anggodo saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu (18/3/2020).
Penutupan tersebut menindaklanjuti surat edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), keputusan Gubernur Banten tentang Penetapan Kejadian Luar Biasa COVID-19 dan Surat Edaran Bupati Pandeglang tentang Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Corona Virus.
Baca Juga: Tutup Area Publik, Pemerintah Ingatkan Hindari Kerumunan dan Jaga Jarak
"Maka dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19 baik kepada manusia maupun satwa liar yang ada di Kawasan TNUK kami sampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa seluruh objek wisata alam di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon ditutup sementara," ujarnya.
Kepala Sub bagian Tata Usaha TNUK Duddy Mulyadi menambahkan, langkah yang diambil tersebut sebagai upaya proteksi diri dari keramaian. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi yang menyarankan para pegawai pemerintahan bisa bekerja di rumah.
Selama penutupan berlangsung, Duddy memastikan tidak ada wisatawan yang lepas dari pantauan pihak TNUK jika mereka hendak menikmati destinasi wisata di titik nol pulau Jawa tersebut. Sebab TNUK memilki sejumlah prosedur yang harus ditempuh para wisatawan termasuk membuat laporan.
"Ya rata-rata kita punya destinasi wisata kepulauan saja. Biasa kalau ada tamu melapor terlebih dulu ke kantor," terangnya.
Duddy menyebutkan, kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke TNUK masih didominasi oleh wisatawan domestik dan sebagainya dari mancanegara.
Baca Juga: Tempat Wisata di Jakarta Tutup, TMII Tetap Beroperasi
Pihaknya harus melihat data terlebih dulu untuk mengetahui berapa jumlah kunjungan ke kawasan tersebut. Meski begitu, rata-rata pengunjung yang datang ingin menikmati keindahan Pulau Peucang, Pulau Panaitan, Handeleum dan Kalong.
Berita Terkait
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
-
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
-
Naik Perahu Karet, Gus Ipul Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pandeglang
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Riwayat Pendidikan Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina yang Jadi Perhatian Gegara Dinasti Politik
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Pendapatan dari Penyewaan Kuda Saat Libur Lebaran di Pantai Begendur Melonjak
-
Kakek di Serang Hilang Saat Cari Melinjo di Hutan Pabuaran
-
Polisi Wanti-wanti Nahkoda Kapal di Pantai Tanjung Pasir, Jangan Lebihi Kapasitas!
-
Kolaborasi dengan BRI Antarkan Desa Wunut Jadi Desa dengan Pembangunan Berkelanjutan
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Sukses Perkenalkan Minyak Telon Lokal, Habbie