SuaraBanten.id - Viral di media sosial, video relawan banjir yang disebut mendapat penolakan dari pejabat setempat saat melakukan proses evakuasi warga pada Kamis (2/1/2020). Warganet beramai-ramai mengkritisi aksi oknum pejabat tersebut.
Video tersebut mulanya diabadikan oleh akun Facebook Fauzan Mukrim yang kemudian disebarluaskan di Twitter oleh akun @Oji4712, Jumat (3/1/2020)
Dalam narasi yang dituliskan Fauzan Mukrim, disebutkan bahwa seorang pria berbaju merah pudar dengan inisial R berada di gapura kompleks Perumahan Wisma Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
R membaur bersama warga lainnya melakukan proses evakuasi dan distribusi logistik. R yang diketahui bukan warga setempat juga berusaha membantu mertuanya terjebak di dalam kompleks.
"Di tangannya ada sebuah buku yang berisi catatan warga di mana saja yang belum dievakuasi. Hanya ada satu perahu karet milik BNPB. Satu perahu karet lagi barusan ditarik untuk dipindahkan ke Pondok Bahar," tulis Fuazan.
Namun, ketika melakukan evakuasi, R tiba-tiba dihampiri oleh seorang pria berbaju biru yang mengaku sebagai pejabat kecamatan. Pria itu tak terima R melakukan proses evakuasi tanpa memiliki kewenangan.
"Siapa kamu? Datang malah ngatur-ngatur!" teriaknya. Dia marah dan kelihatannya merasa dilangkahi wewenangnya oleh R. Ia memarahi R dengan kata-kata keras dan menyebut dirinya sebagai pejabat kecamatan yang lebih bertanggungjawab," imbuh Fauzan.
Sempat terjadi perselisihan antara R dan pejabat tersebut hingga warga pun berusaha untuk menengahi keduanya. Beberapa warga dan relawan lain berusaha menahan R agar tidak tersulut emosinya.
"Dan memang, catatan siapa yang sudah dan masih harus dievakuasi itu, cuma R yang pegang. Perangkat RW mempercayakan padanya. Ketika kemudian petugas Tagana Baznas datang, R menyerahkan catatannya itu kepada rescuer dan dia sendiri menepi entah ke mana. Mungkin menenangkan diri," lanjutnya.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Nyatakan China Langgar ZEE di Perairan Natuna
Menurut keterangan warga di kompleks setempat, R sudah semalaman membantu proses evakuasi. Namun, sayang aksinya mendapat penolakan keras dari pejabat kecamatan.
Sejak dibagikan, postinga mengenai relawan yang dimarahi pejabat tersebut mendapat 24,5 ribu retweets dan 23,4 ribu likes.
Warganet yang menyimaknya pun dibuat meradang, hingga melayangkan sindiran kepada pejabat tersebut.
"Bukannya beterimakasih malah marah. Apa julukan paling pantas pejabat model gini ya?," tulsi @hansssolo.
"Pejabat carmuk itu harus diberi pelajaran oleh netizen," kata @JunizarT.
"Siapa sih pejabat kaos biru itu? Bukannya terima kasih kok malah marah2, gemess aku pengen jiwit ginjalnya," celoteh @MamaAbien.
Hingga berita ini disusun, Suara.com masih meminta konfirmasi dari pihak yang pertama kali menyebarkan informasi mengenai relawan yang dimarahi pejabat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
-
Penampakan Rumah Mewah Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
-
Justin Hubner Tutup Pintu ke Indonesia usai Dapat Ancaman Pembunuhan
-
Gurita Bisnis Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina, Dulu Terjerat 'Papa Minta Saham'
-
Setelah Diultimatum Pelatih, Marselino Ferdinan Justru 'Menghilang' dari Skuad Oxford United
Terkini
-
Dinkes Serang Sebut Rawat Jalan DBD di Rumah Bisa Berujung Maut, Begini Penjelasannya
-
Upaya Damai Bisa Berujung Pidana, Pihak yang Halangi Kasus SMAN 4 Serang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Aksi Vandalisme Bisa Disanksi Pidana, Pemkot Tangerang Siapkan Ruang Kretif
-
Di Ajang Banking Service Excellence 2025, BRI Raih 11 Penghargaan
-
Ratusan Pedagang Pasar Rau Bakal Direlokasi Demi Tangani Banjir