SuaraBanten.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Banten meminta warganya untuk memilah sampah rumah tangga untuk mengurangi volume sampah di Pandeglang. Lantaran, pengelolaan sampah di Pandeglang belum dikelola maksimal karena kekurangan armada dan personil.
Untuk diketahui, dari total volume sampah sebanyak 480 ton yang dihasilkan dalam sehari hanya 30 persen yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Kepala DLH Kabupaten Pandeglang Tati Swagiharti menyebut sebanyak 70 persen sisa volume sampah di Pandeglang tidak terkelola.
"Sekarang kita lihat berapa yang masuk ke TPA, sisanya ke mana? Ada yang ke sungai, terbengkalai gak ada yang ngurus jadi sampah liar. Rata yang masuk ke TPA dengan armada kita 16 unit dan 9 mobil kecil, tiap harinya sekitar 30 persen yang terangkut ke TPA," kata Tati saat menghadiri acara Gerakan Pemilahan Sampah Dari Rumah di Desa Teluk, Kecamatan Labuan pada Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Resmikan TPA Sampah Manggar, Jokowi: Ini Paling Baik di Indonesia Tidak Bau
Diakui Tati, saat ini pihaknya kekurangan armada pengangkut sampah. Sedangkan, jumlah petugas kebersihan yang mengurus sampah hanya berkekuatan 250 personel. Sementara, pihaknya belum bisa mengusulkan penambahan armada dan personel di tahun 2020, lantaran tak ada anggaran dalam APBD Pandeglang karena tersedot untuk penyelenggaraan Pilkada.
"Tahun depan enggak ada, tapi kita upayakan tahun 2021 ada penambahan, karena tahun depan kita akan menghadapi pemilihan kepala daerah,"ujarnya.
Lebih lanjut, Tati meminta kepada warganya untuk sama mengelola sampah secara mandiri, sebab penghasil sampah terbesar berasal dari rumah tangga, Sehingga bisa membantu persoalan sampah di Pandeglang.
Apalagi dua TPA yang dimiliki Pemkab Pandeglang hanya mampu menampung sampah tiga tahun ke depan.
"Kapasitas TPA kita paling di kisaran tiga tahun sudah off. Terus nanti mau di buang ke mana? Akankah laut dan sungai jadi sasaran dan rumah-rumah kita, kan gak mungkin juga," ujarnya.
Baca Juga: SD Karitas Purwokerto Bikin Pohon Natal Megah dari Sampah
Untuk menanggulangi sampah, DLH mendorong setiap kampung di Pandeglang mendirikan bank sampah, saat ini bank sampah baru 46 yang telah berdiri di 339 kelurahan dan desa.
Berita Terkait
-
Aksi Tumpuk Sampah di Praha Bikin Heboh, Ajak Warga Peduli Limbah Tekstil
-
Janji Bikin Pulau Sampah di Kepulauan Seribu, Pramono: Sampah di Jakarta Tak Bisa Lagi Ditaruh di Bantar Gebang
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Cek Fakta: Benarkah Medan Kota Paling Kotor di Indonesia?
-
Teken Petisi Cinta Laura, Pramono Janji Bakal Daur Ulang Sampah Baliho Sisa Kampanye di Jakarta
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025