SuaraBanten.id - Abu PLTU Suralaya atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap Suralaya beterbangan sampai mengancam nyawa seorang balita. Abu itu diketahui merupakan hasil sisa pembakaran batu bara.
Masitah (32) merasa prihatin dengan kondisi kesehatan Aqifa Naila, buah hatinya. Di usia yang baru menginjak dua tahun, sang balita harus menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Anaknya yang dulu terlihat ceria dan aktif, kini tidak terlihat aktif lagi.
"Dulu orangnya aktif. Tapi sejak sakit jadi tidak aktif lagi," kata Masitah sambil menatap wajah si buah hati dalam gendongannya, Selasa (26/11/2019) lalu.
Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, warga Kelurahan Suralaya tersebut hanya bisa mengobati anaknya dengan rutin berobat ke Puskesmas Pulo Merak, Kota Cilegon. Pihak medis menyarankan agar putri ketiganya itu menjalani pengobatan selama enam bulan lamanya.
Baca Juga: Bekasi Panas Gila! Ribuan Warga Kena Ispa, Diare sampai Flu
“Setiap hari mengkonsumsi 2 tablet obat, tidak boleh kelewat. Kalau obat sudah habis, harus segera ke Puskesmas. Kalau dalam waktu 6 bulan belum sembuh, kata dokternya bisa 3-6 bulan lagi sampai sembuh total,” katanya.
Melihat kondisi anaknya, Masitah teringat Samah Dela, mendiang adiknya. Sepuluh tahun yang lalu ia meninggal dunia karena mengalami penyakit paru-paru. Kondisi tersebut membuat Masitah semakin merasa khawatir dengan kesehatan buah hatinya. Ia berharap putrinya bisa cepat sembuh dari sakit yang dideritanya.
Sang suami, Edi, menduga kondisi lingkungan yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab penyakit pernapasan yang diderita anggota keluarganya. Ia menilai lokasi rumah yang hanya kurang dari satu kilometer dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) milik PLTU Suralaya berpengaruh pada kesehatan masyarakat, khususnya anggota keluarganya.
“Kalau angin dari barat, abu itu sampai ke rumah kami. Abu berwarna abu-abu bisa kita lihat di lantai rumah. Kalau tidak disapu, terasa terinjak kaki. Berbeda dengan debu tanah,” kata Edi.
Pantauan BantenNews.co.id --jaringan Suara.com-- di lokasi TPS Limbah B3 milik PLTU Suralaya, kondisi abu dari sisa pembakaran batu bara itu terlihat menggunung di area terbuka. Posisi TPS berada tak lebih dari 1 kilometer dari pemukiman warga, dengan tumpukan berada pada ketinggian sekitar 100 meter.
Baca Juga: Karhutla di Kalbar: 504.000 Warga Kena ISPA, Ekonomi Merugi Rp 220 Triliun
Pada lokasi pengumpulan limbah batu bara tersebut terlihat tempat penimbunan abu yang disiram dengan air untuk mengurangi penyebarannya ke daerah sekitar. Namun hal itu tidak berjalan maksimal, karena debu atau abu masih kerap tercecer hingga jalan raya.
Lokasi TPS yang hanya sekitar 100 meter dari jalan raya, membuat mulai dari pintu masuk TPS, abu tercecer di sepanjang jalan tempat penampungan Limbah B3. Abu menutupi jalan dengan ketebalan di atas mata kaki atau sekitar 20 centimeter. Roda kendaraan amblas ketika melintasinya.
Abu terbang atau fly ash juga mengotori pepohonan yang ada di sekitar TPS. Tidak sedikit pohon yang meranggas dan mati. Abu tersebut diangkut dengan menggunakan dua jenis kendaraan. Untuk abu padat menggunakan kendaraan truk terbuka dan abu terbang menggunakan kendaraan kapsul.
Namun abu tetap banyak terlihat di sepanjang jalan menuju TPS. Tidak jarang ceceran abu terbang juga beterbangan di jalan raya hingga mengganggu jarak pandang pengendara.
Ditemui wartawan, Rabu (27/11/2019), Humas PT Indonesia Power, Afrizal, belum bersedia memberi penjelasan.
Berita Terkait
-
Kisah Pilu Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang, Tinggal di Rumah Tak Layak, Anak Putus Sekolah
-
Firasat Istri Sopir Truk Sebelum Kecelakaan Tol Cipularang: Jantung Deg-degan, Anak Nangis Terus
-
Keluarga Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Tol Cipularang Mohon Keringanan Hukuman: Anak-Anaknya Masih Kecil
-
Kabar Nahas Kecelakaan Tol Cipularang Buat Istri Sopir Truk Pingsan dan Tak Bisa Tidur Nyenyak
-
Guru Honorer Tewas di Tahanan Polda Banten Disebut Bunuh Diri, Propam Turun Tangan Periksa Penyidik
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Tangerang Tanggapi Kericuhan Konfercab
-
Pelaku Penganiayaan Sekuriti di Serang Ditangkap, Salah Satunya Anak Anggota DPRD Banten
-
Truk Tanah di Teluknaga Tangerang Lindas Bocah 9 Tahun Hingga Kakinya Remuk
-
Ustaz di Serang Dipolisikan Gegara Remas Payudara Seorang Remaja Putri
-
Dewan Pers Dukung Penuh BRI Fellowship Journalism 2025