Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Minggu, 20 Oktober 2019 | 11:12 WIB
Suasana belajar mengajar di Ponpes An-Nawawi al-Bantani di Serang yang merupakan milik Ma'ruf Amin, Minggu (20/10/2019). (Suara.com/Yandhi Deslatama)

SuaraBanten.id - Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Minggu (20/10/2019) siang nanti, aktivitas santri dan santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh An-Nawawi al-Bantani di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten tampak berjalan seperti biasa. Tidak ada aktifitas yang menonjol dan tidak nampak euforia yang berlebihan.

Ponpes An-Nawawi al-Bantani di Serang diketahui merupakan pondok pesantren milik Wakil Presiden terpilih, Ma'ruf Amin.

"Kita berjalan biasa saja, tidak ada yang berlebihan. Rencananya nanti paling ada nonton bareng pelantikan bareng santri," kata Kepala Madrasah Aliyah (MA) An-Nawawi, Badrun, ditemui di tempat kerjanya di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (20/10/2019).

Menurut dia, aktivitas para santri juga berjalan normal. Dimulai sejak pukul 04.30 WIB, para santri dan guru memulainya dengan salat Subuh berjamaah di Masjid Penata, yang ada di dalam komplek Ponpes Syekh Nawawi al-Bantani. Kemudian dilanjutkan dengan membaca Alquran. Kegiatan belajar mengajar pelajaran umum dilakukan mulai pukul 07.00 wib hingga 12.00 WIB.

Baca Juga: Ada Pelantikan Presiden-Wapres, CFD Sudirman-Thamrin Ditiadakan

Berbagai aktivitas pendidikan umum dan agama terus dilakukan hingga pukul 22.00 WIB. Jika sekolah umum libur setiap hari Minggu, maka di ponpes tersebut liburnya setiap hari Jumat di ponpes yang berisi 1.118 santri itu.

"Santri juga belajar seperti biasa, tidak ada yang berubah. Kita juga memadukan pendidikan agama dan umum di sini. Agar santri siap kerja setelah lulus nanti," katanya.

Saat ditemui, Badrun yang mengenakan peci dari anyaman berwarna cokelat, berkoko putih dan bersarung cokelat bercerita kalau pada Sabtu malam, para santri, pengurus ponpes dan para guru menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara, begitu juga demi kelancaran proses pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pemimpin bangsa lima tahun ke depan.

"Semalam juga kita gelar doa bersama bareng santri ba'da Isya, untuk keselamatan semuanya," ujarnya.

Sementara itu, tim relawan Jokowi-Ma'ruf Amien di Banten dari Balas Jokowi (Bajo) Banten, Dadan Suryana, berharap di bawah pemerintahan pasangan nasionalis dan religius tersebut, bisa membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Baca Juga: Ada Pelantikan Presiden, Stasiun MRT Benhil di Depan Intiland Ditutup

Dadan mengaku Pilpres 2019 ini, dilakukan secara demokratis. Sehingga dia berharap pelantikan presiden dan wapres bisa berjalan dengan lancar dan aman.

"Ini momen kegembiraan dan kebanggaan khususnya bagi masyarakat Banten, karena ini momen bersejarah untuk pertama kali nya putra Banten menjadi orang nomor dua di Republik. Kita semua berharap dan yakin bahwa Indonesia akan jauh lebih baik lagi," kata Dadan.

Sementara itu, keluarga Maruf Amin telah berada di Jakarta sejak Sabtu kemarin. Sebut saja Gus Tsauqi hingga Siti Nur Azizah sudah berada di Jakarta untuk menanti ayahandanya.

"Semua keluarga sudah di Jakarta, sejak kemarin. Agendanya apa saja, saya kurang tahu," kata Kepala Madrasah Aliyah (MA) Syekh Nawawi al-Bantani, Badrun.

Malam tadi, Sabtu 19 Oktober 2019, sekitar pukul 20.00 wib, para santri di Ponpes Syekh Nawawi al-Bantani sempat mengadakan doa bersama secara sederhana, agar pelantikan Presiden dan Wapres berjalan lancar dan kondusif.

"Semalam kita doa bersama dengan para santri, tujuannya agar pelantikan berjalan sesuai agenda, aman, nyaman, kondusif," terangnya.

Doa pun dipanjatkan oleh para santri dan guru bagi Jokowi dan Maruf, agar selama memimpin Indonesia lima tahun kedepan selalu amanah dan berpihak kepada masyarakat Indonesia.

"Semoga beliau menjalankan amanah rakyat. Semoga beliau selamat hingga akhir masa jabatan memimpin Indonesia," jelasnya.

Santri, mahasiswa dan guru di Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Nawawi al-Bantani, di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, berharap Maruf Amin tetap rajin mengunjungi santri dan santriwatinya meski telah menjadi Wakil Presiden (Wapres). Lantaran Abah, panggilan santri kepada Maruf Amin, sudah di anggap sebagai orang tua bagi guru, santri dan mahasiswa di pesantren tersebut.

"Kita sering diingatkan agar santriwati itu jangan banyak makan (rajin puasa), karena kalau banyak makan nanti ilmunya susah terserap. Kita juga selalu diingatkan jangan pernah sekali-kali kesal kepada guru kita," kata salah satu santri MA An-Nawawi, Yulia Endah.

Di Ponpes Syekh Nawawi al-Bantani setidaknya ada empat tingkatan pendidikan, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD, kemudian Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat SMP, Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA dan terahir ada Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi.

Ahmad Halili, mahasiswa di STIF Syekh Nawawi bercerita saat Abah menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) MUI dan Rais Sam PBNU, Kyai Ma'ruf selalu berupaya menyempatkan diri menengok ponpes dan santrinya dua kali setiap Minggu. Hal itu pun yang masih di harapkan Halili, meski Maruf telah menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres).

"Mudah-mudahan Abah setelah dilantik (menjadi Wapres) tetap mengunjungi kita (santri dan mahasiswa), itu yang kita minta. Beliau itu figur kita, beliau meskipun sepuh, tetapi jiwanya tetap jiwa muda dan menjadi motivasi buat kita agar bangkit kembali, serta jangan menjadi tua sementara usia kita muda," kata Ahmad Halili

Halili selalu ingat akan nasihat Abah kepada para mahasiswa dan santrinya, agar setiap individu terus memperbaiki diri dengan cara berpegang teguh pada Al Quran. Meski Maruf sudah sepuh, namun semangatnya masih muda.

"Jangan lihat fisiknya tetapi lihatlah jiwa dan semangatnya yang masih muda. Kita (santri) itu sering di nasihati agar jiwa kita selalu muda dan jangan sampai tua," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More