Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 25 Agustus 2019 | 17:18 WIB
Supriyadi bopong jenazah keponakannya, Husein (8) karena Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Banten, tolak pinjamkan ambulans. [Suara.com/Ikbal]

SuaraBanten.id - Husein (8), bocah malang yang tewas tenggelam di bantaran Sungai Cisadane, pada Jumat (23/8/2019) lalu, diketahui hanya tinggal bersama nenek tercintanya Sopiah. Pasalnya sejak lahir, ayah Husein, Agus Abdul Hakim sudah meninggalkan dirinya.

Supriyadi, paman Husein yang juga menggotong jenazah dari Puskesmas itu menjelaskan kesehariannya Husein hanya tinggal bersama dengan Neneknya Sopiah di RT 03/05 Kelurahan Kelapa Indah Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.

"Dia tinggal sama neneknya. Setiap hari tidur di rumah neneknya," kata Supriyadi pada Suara.com, Minggu (25/8/2019).

Kesehariannya Husein, kata Supriyadi, kerap membantu neneknya di rumah. Hiusein duduk di bangku sekolah kelas 3 SD ini sudah tidak mengenal sosok ayahnya sejak lahir.

Baca Juga: Pulang Main, Pelajar di Bogor Tewas Tertabrak KRL

Namun Supriyadi tidak menyangka ponakan kesayangannya itu tewas tenggelam di bantaran Sungai Cisadane saat tengah asik bermain dengan 3 orang kawannya yakni Fitra, Ridwan dan Farlan.

"Dia emang dari kecil sama neneknya, Husein itu anak pertama dari adik saya. Waktu dia lahir ayahnya ninggalin dia dan tinggal di Bogor, adik saya sendiri (Maesaroh) tinggal di Serang bersama dengan suaminya," ucapnya.

Anak yang seharusnya masih mendapat pelukan hangat dari kedua orangtuanya ini justru tidak pernah mempermasalahkan keberadaan orangtuanya. Supriyadi mengaku, Husein sangat akrab dengan Sophia yang tidak lain neneknya sendiri.

"Bapaknya udah pindah rumahnya, tidak pernah nengok Husein sama sekali dari dia kecil. Kalau ibunya masih sering ke sini, sekarang juga ada di sini pas dengar kabar Husein meninggal," ucapnya.

Menurut Supriyadi, Husein merupakan sosok anak yang periang dan selalu tersenyum. Meskipun jauh dari orangtuanya, Husein dikenal sebagai anak yang tidak manja dan rajin.

Baca Juga: Warga Tlambah Geger, Perempuan Paruh Baya Tewas Gantung Diri di Rumahnya

"Dia rajin, enggak manja terus juga enggak pernah bikin masalah. Di sini dia yang ngurus neneknya, karena dia kan sekolahnya di sebrang, jadi dia tidak ikut sama ibunya," ujarnya.

Saat ditanya ihwal kejadian tragis tersebut, Supriyadi tidak menyangka ponakannya itu bermain jauh dari kampung sekitar.

"Biasanya mah enggak pernah (main) jauh, mainnya cuma di sini-sini saja, makanya saya kaget pas dengar dia katanya main di Cisadane," ucapnya.

Terkait kepergian Husein untuk selama-lamanya, dirinya bersama dengan keluarga mengaku pasrah. Menurut dia ini merupakan takdir yang telah ditentukan sang kuasa.

"Allah lebih sayang sama dia. Kami hanya dapat ikhlas dan mendoakan dia agar bisa berada di surga," katanya.

Kontributor : Muhammad Iqbal

Load More