Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Ria Rizki Nirmala Sari
Rabu, 07 Agustus 2019 | 08:26 WIB
Pengumuman duka terkait meninggalnya Aurellia Qurrataini, siswi SMA Islam Al Azhar BSD yang juga Anggota Paskibraka Kota Tangsel. [Istimewa]

KPAI mengajukan usulan rapat koordinasi pada Selasa 13 Agustus 2019 di Kantor Wali Kota Tangsel. KPAI mengharapkan adanya perwakilan dari Dinas Olahraga dan Pemuda beserta tim pelatih Paskibra Kota Tangsel, Dinas Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), P2TP2A, dan Inspektorat Kota Tangsel dapat hadir dalam rapat koordinasi tersebut.

"KPAI juga akan meminta Pemkot Tangsel mengundang perwakilan Kemenpora RI, Dinas Pendidikan Provinsi Banten, dan SMA Al Azhar Tangsel. KPAI juga meminta orang tua ananda AQA dihadirkan dalam rapat koordinasi tersebut sehingga rakor terwakili oleh semua unsur," tandasnya.

Diketahui, Aurellia meninggal dunia di kediamannya Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (1/8/2019) lalu. Kabar yang beredar bahwa Aurel meninggal akibat dianiaya seniornya di paskibraka.

Meski demikian, atas kejadian itu, orang tua Aurel memberi catatan kepada PPI Tangsel agar sistem pelatihan capaska diperbaiki, dan juga mereka tidak berharap kejadian itu dibawa ke ranah hukum.

Baca Juga: Aurellia Paskibra Tangsel Meninggal, Harus Jalani Ketahanan Fisik Berat

“Sekali lagi karena dari awal kita tidak ingin melakukan menempuh jalur hukum, apalagi untuk masuk lagi ke ranah autopsi. Kita juga kan nggak mungkin mau menyakiti lagi jasad anak kami. Kami berusaha untuk ikhlas meski berat. Tapi kita ada catatan-catatan yang harus diubah di sistem pelatihan yang harus mereka lakukan,” ujar ayah Aurellia, Faried Abdurrahman.

Load More