Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 08 Juli 2019 | 16:57 WIB
Situ Cijoro kekeringan. [Antara]

SuaraBanten.id - Ratusan hektare lahan persawahan di Kabupaten Lebak Provinsi Banten terancam kekeringan karena Situ Cijoro Rangkasbitung yang mengairi lahan tersebut mengalami kekeringan akibat kemarau sejak awal Juni 2019.

Meski terancam kekeringan, beberapa petani yang sawahnya bergantung pada aliran air dari Situ Cijoro sudah memanen padinya lebih dulu.

"Kita beruntung tanaman padi bisa dipanen, meski terjadi kekeringan Situ Cijoro," kata Seorang petani di Desa Rangkasbitung Timur Samian (55)seperti dilansir Antara pada Senin (8/7/2019).

Dengan kondisi tersebut, para petani yang areal persawahannya menggantungkan pasokan air dari Situ Cijoro tidak mengalami kerugian. Saat ini, mereka petani memasuki musim panen, bahkan produksi dan produktivitas gabah cukup baik dibandingkan panen Februari 2019.

Baca Juga: Kementan: Petani yang Gagal Panen karena Kekeringan Bisa Ganti Rugi

Produktivitas panen pada Juli 2019, kata dia, rata-rata 6,0 ton gabah kering pungut (GKP)/hektare.

"Saya kira hasil produktivitas 6,0 ton GKP/hektare cukup menguntungkan pendapatan petani," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini, Situ Cijoro Rangkasbitung dapat menyumbangkan jaringan irigasi hingga ke daerah hilir sepanjang tiga kilometer. Situ Cijoro yang dibangun sejak zaman Belanda kini kerapkali mengalami kekeringan jika musim kemarau.

Padahal, sebelumnya Situ Cijoro itu belum pernah terjadi kekeringan, meskipun terjadi kemarau. Pemicu kekeringan itu, karena kawasan hulu sudah terjadi kerusakan penghijauan dengan adanya pergantian tanaman karet ke kelapa sawit.

"Dulu di kawasan hulu itu terdapat perkebunan karet,sehingga penyerapan air bawah tanah cukup baik. Namun, saat ini diganti dengan perkebunan kelapa sawit dan penyedotan air bawah tanah cukup besar dan terjadi kekeringan," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Musim Kemarau Ekstrem, Kementan Buat Posko Mitigasi Kekeringan

Seorang petani lainnya, Ismail (60) mengaku telah memanen padi di wilayah Jaringan Irigasi Situ Cijoro seluas satu hektare. Diperkirakan panen padi cukup baik, karena tidak terserang hama penyakit maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Kita memastikan panen padi bisa meraup keuntungan sekitar Rp25 juta jika harga gabah Rp4.500/Kg dengan panen sekitar 6,0 ton gabah," katanya.

Kepala Bidang Irigasi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Dade Yan Apriyandi mengatakan bahwa Situ Cijoro hingga kini masih menjadikan kewenangan Provinsi Banten dan belum dilimpahkan ke pemerintah daerah. Namun, pemerintah daerah hanya memiliki tanggung jawab hanya pemeliharaan jaringan irigasi.

Sebab, pemakai dan pengguna air adalah petani Kabupaten Lebak. Karena itu, kekeringan yang terjadi di Situ Cijoro Rangkasbitung merupakan kewenangan Pemprov Banten.

"Kami mengapresiasi saat ini Situ Cijoro tengah dilakukan pengerukan agar tidak terjadi pendangkalan yang mengakibatkan terjadi kekeringan," katanya. (Antara)

Load More