Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 04 Juli 2019 | 13:41 WIB
Warga menceritakan saat terjadinya perampokan Toko Emas di Balaraja, Jakarta. [Suara.com/Muhammad Iqbal]

SuaraBanten.id - Saksi mata perampokan Toko Emas Permata di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten menyebut, saat beraksi pelaku membawa senjata tajam dan senjata api sejak turun mobil.

Pelaku yang berjumlah dua orang tersebut beraksi saat kondisi sekitar toko dalam keadaan ramai.

Kejadian perampokan yang terjadi Sabtu (15/6/2019) ini dilakukan saat kondisi sekitar tengah ramai. Pelaku yang menggunakan kendaraan minibus Avanza berwarna putih tersebut langsung menuju Toko Emas Permata.

Saksi mata di lokasi, Asep Hidayat (45) menyebut saat itu tengah berada di lokasi dan baru membuka warung kelontong miliknya. Saat itu, ia melihat kedua pelaku tengah menenteng senjata tajam dan senjata api.

Baca Juga: Saksi Sebut Perampok Bersenpi di Toko Emas Permata Beratribut Militer

"Ini mah saya yang tahu, pas saya buka dagangan, ada Avanza putih berhenti dan ada orang keluar pakai topi dan celana panjang. Keluar bawa senjata tajam itu samurai panjang," kata dia pada Suara.com di lokasi Kamis (4/7/2019).

Saat turun dari mobil tersebut, kata dia, turun dua orang dengan senjata tajam dan senjata api yang melirik ke arahnya. Sontak hal tersebut membuat dirinya takut.

"(Pelaku perampokan) sempat menengok juga ke saya, tapi saya takut agak mundur. Saya kira mau rampok, tahunya benar. Saya teriakin maling," kata dia.

Kejadian yang terjadi pada pagi hari itu sempat membuat warga geger. Lantaran, aksi nekat tersebut terjadi tidak jauh dari Markas Polsek Balaraja.

"(Peristiwa) sekitar jam 09.30 WIB. Saya tidak kenal, cuma kalau badannya kecil agak putih. Dia berdua doang," ujarnya.

Baca Juga: Kantongi Identitas, Polisi Buru Perampok Toko Emas di Tangerang

Namun, Asep mengatakan ketika hendak melarikan diri pelaku sempat kesulitan untuk kabur membawa barang jarahannya.

"Saya lihat nggak ada supirnya. Pas sudah keluar, sempat lambat majunya mas. (Perampok) yang pakai topi bawa senjata. Pake topi logo Kopasus. Pake jaket hitam," tukasnya.

Untuk diketahui saat perampokan tersebut terjadi Toko Emas Permata tersebut mengalami kerugian Rp 1,6 milliar dari jumlah enam kilogram emas yang digondol kawanan rampok.

Kontributor : Muhammad Iqbal

Load More