SuaraBanten.id - Sebanyak 30 warga Tangerang meninggal dunia saat isolasi mandiri. 30 warga Tangerang meninggal dunia saat isolasi mandiri dalam dua pekan terakhir.
30 warga Tangerang meninggal dunia saat isolasi mandiri lantaran Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit maupun rumah singgah di Kabupaten Tangerang semakin penuh.
Lantaran rumah sakit dan rumah singgah semakin penuh, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, lantaran menjalani isolasi mandiri di rumah banyak warga yang meninggal dunia.
Dalam dua pekan terakhir pihaknya sudah mengevakuasi sekitar 30 jenazah korban Covid-19. Puluhan mayat korban virus corona tersebut meninggal dunia di rumah-rumah saat melakukan isolasi mandiri.
Baca Juga:Misteri Dibalik Plat Nomor Alphard D17 You Dengan Hari Wafat Mbak You?
“Selama dua minggu terakhir aja kita sudah mengevakuasi sekitar 30 mayat korban COVID-19 dari rumah-rumah. Memang mereka ini sempat tidak dirawat di rumah sakit,” kata Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Soma Atmaja saat ditemui BantenHits.com-Jaringan SuaraBanten.id Pendopo Bupati, Kota Tangerang, Kamis (1/7/2021).
Soma mengungkapkan, kondisi ini sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, dalam sehari PMI bisa mengevakuasi 5-7 jenazah COVID-19.
Ironisnya, rata-rata warga yang meninggal dunia saat isolasi mandiri ini berusia sekitar 40 tahunan yang seharusnya tingkat kekebalan tubuh mereka lebih kuat.
“Yah ternyata di usia 40-an juga banyak yah padahal mungkin seharusnya mereka bisa relatif lebih kuat dengan atau tanpa komorbid. perminggu-minggu ini kondisi yang menurut saya memang sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini PMI Kabupaten Tangerang memiliki 3 mobil jenazah yang digunakan untuk mengevakuasi warga yang meninggal saat isolasi mandiri. Menurutnya, tiga unit mobil jenazah ini masih bisa untuk membackup proses evakuasi.
Baca Juga:Bongkar Sosok Panutan Ketua BEM UI, Ade Armando Tuding Leon Alvinda Pendukung Teroris
“Ada mobil ambulans yang akan kita ubah fungsinya menjadi mobil jenazah juga jadi nanti ada empat lah. Insya Allah masih bisa membackup di samping mobil yang ada di dinas kesehatan dan dinas perkim juga membantu beberapa unit,” tandasnya.