Mengerikan! Ada Belasan Efek Samping Buruk Vaksin Nusantara Terawan

Bahkan relawan vaksin Nusantara Terawan alami kejadi buruk atau kejadian yang tak diinginkan saat uji klinis.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 15 April 2021 | 02:30 WIB
Mengerikan! Ada Belasan Efek Samping Buruk Vaksin Nusantara Terawan
Menteri Kesehatan Terawan dan Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Suara.com/Dini Afrianti & Shutterstock)

SuaraBanten.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan atua BPOM mencatat ada belasan efek samping vaksin Nusantara terawan untuk vaksin COVID-19. Efek sampingnya ringan hingga berat.

Sehingga BPOM menyatakan vaksin Nusantara besutan Terawan Agus Putranto itu belum aman. Sebab baru menjalani vase uji klinis pertama.

Bahkan relawan vaksin Nusantara Terawan alami kejadi buruk atau kejadian yang tak diinginkan saat uji klinis.

BPOM pun tak mau banyak berkomentar dan meminta publik yang menilai masalah DPR berikan izin uji klinis kedua.

Baca Juga:Efek Samping Vaksin Kedua Lebih Terasa dan Berita Terpopuler Lainnya

"Terimakasih infonya, saya forward ke masyarakat. Biar mereka bisa menilai," kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).

Petugas medis memeriksa data penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya
Petugas medis memeriksa data penerima vaksin COVID-19 lansia di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Selasa (13/4/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya

BPOM mengungkap dari data evaluasi uji klinis tahap I bahwa sebanyak 71,4 persen relawan vaksin Nusantara mengalami Kejadian yang Tidak Diinginkan (KTD).

"Sebanyak 20 dari 28 subjek mengalami KTD, meskipun dalam grade 1 dan 2," ujarnya.

Selain itu terdapat KTD grade 3 pada enam subjek dengan rincian, yaitu satu subjek mengalami hipernatremia, dua subjek mengalami peningkatan blood urea nitrogen (BUN) dan tiga subjek mengalami peningkatan kolesterol.

Penny kemudian memperinci, seluruh subjek mengalami KTD pada kelompok vaksin dengan kadar adjuvant 500 mikogram dan lebih banyak dibandingkan pada kelompok vaksin dengan kadar adjuvant 250 mikogram dan tanpa adjuvant.

Baca Juga:Jadi Relawan Vaksin Nusantara, Adian PDIP: Ini Bukan atas Nama Fraksi

KTD yang dilaporkan terjadi adalah nyeri lokal, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri kepala, penebalan, kemerahan, gatal, petechiae, lemas, mual, demam, batuk, pilek dan gatal. Ia menambahkan, kejadian yang tidak diinginkan grade tiga merupakan salah satu pada kriteria penghentian pelaksanaan uji klinik yang tercantum pada protokol uji klinik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini